PELENGKAP KATEKISMUS HEIDELBERG: Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)
62. Pertanyaan: Salah satu dampak negatif ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat nampak dan terasa adalah kerusakan lingkungan hidup. Bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kerusakan lingkungan hidup?
Jawab: Pertama, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan sumber-sumber dari alam. Penggalian dan pemanfaatan sumber-sumber alam itu sering merusak ekosistem, keseimbangan kehidupan alam kita. Keseimbangan alam yang rusak menimbulkan berbagai akibat buruk bagi perkembangan kehidupan berikutnya seperti munculnya berbagai penyakit, hama yang tidak terkendali, dan sebagainya. Dalam hal ini kerusakan alam dapat terjadi karena akibat samping pemanfaatan sumber-sumber alam atau karena penggalian dan pemanfaatan yang melampaui batas demi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.a
Kedua, pemanfaatan hasil-hasil ilmu pengetahuan dan teknologi juga sering merusak lingkungan hidup. Dalam hal ini, kerusakan dapat terjadi karena akibat samping pemakaian hasil ilmu pengetahuan dan teknologi, penyalahgunaan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi, dan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi yang memang ditujukan untuk menghancurkan kehidupan.
Kerusakan alam sebagai akibat samping pemanfaatan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi misalnya pemakaian kendaraan bermotor mengeluarkan asap yang mencemari udara, efek gas rumah kaca dan penggunaan aerosol dan freon yang merusak lapisan ozon pelindung bumi. Kerusakan alam sebagai akibat penyalahgunaan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi misalnya pemakaian setrum listrik dan racun untuk mencari ikan yang membunuh semua ikan yang ada.b
Kerusakan alam akibat pemakaian hasil ilmu pengetahuan dan teknologi yang memang ditujukan untuk menghancurkan kehidupan misalnya penggunaan bom atom/ nuklir untuk menghancurkan suatu tempat.
Ketiga, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menghasilkan alat-alat yang memudahkan manusia untuk menggali sumber-sumber kekayaan alam. Bertemu dengan nafsu atau keinginan manusia yang tanpa batas, kemudahan itu menghasilkan penggalian besar-besaran kekayaan alam, tanpa memperhatikan keseimbangan ekosistem. Contoh: penemuan mesin pemotong kayu yang dapat memotong kayu-kayu besar dengan mudah membuat penebangan besar-besaran terhadap hutan.c Hilangnya banyak hutan menyebabkan memanasnya suhu bumi atau yang lebih dikenal dengan pemanasan global dan berubahnya cuaca secara menyeluruh, tanah longsor, banjir di mana-mana dan krisis air bersih.d
Keempat, hasil-hasil ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah tidak terpakai juga menjadi sampah yang mencemari dan merusak lingkungan hidup kita.e Contoh: plastik, kaleng, dan banyak peralatan lain yang tidak terpakai menjadi sampah berbahaya yang mengancam kehidupan.
__________________________________________________________________
a. Bilangan 11:4a: Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus
Lukas 12:15: Kata-Nya lagi kepada mereka, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung pada kekayaannya itu.”
b. Hosea 4:1-3: Dengarlah firman TUHAN, hai orang Israel, sebab TUHAN mempunyai perkara dengan penduduk negeri ini, sebab tidak ada kesetiaan dan tidak ada kasih, dan tidak ada pengenalan akan Allah di negeri ini. … Sebab itu negeri ini akan berkabung, dan seluruh penduduknya akan merana; juga binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, bahkan ikan-ikan di laut akan mati lenyap.
c. Yesaya 37:24: Dengan perantaraan hamba-hambamu engkau telah mencela Tuhan, dan engkau telah berkata: Dengan banyaknya keretaku aku naik ke tempat-tempat tinggi di pegunungan, ke tempat yang paling jauh di gunung Libanon; aku telah menebang pohon-pohon arasnya yang tinggi besar, pohon-pohon sanobarnya yang terpilih; aku telah masuk ke tempat tinggi yang paling ujung, ke hutan pohon-pohonannya yang lebat. (Band. pula Ulangan 20:19).
d. Yeremia 4:22a,25-26a: Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku! … Aku melihat, ternyata tidak ada manusia, dan semua burung di udara sudah lari terbang. Aku melihat, ternyata tanah subur sudah menjadi padang gurun, …
e. Efesus 4:19: Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran. Efesus 5:3,5: Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus. Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah .
SUMBER:
http://www.heidelberger-katechismus.net/daten/File/Upload/PKH1-04Indonesia.pdf