ERASMUS DAN LUTHER

1.Kehendak bebas menurut Erasmus dan Martin Luther adalah topik yang menarik dan kontroversial dalam sejarah teologi Kristen. Erasmus dan Luther adalah dua tokoh humanis Renaisans yang berbeda pandangan tentang peran kehendak bebas dalam keselamatan manusia. Berikut adalah beberapa poin penting tentang kehendak bebas menurut Erasmus dan Martin Luther:

2.Erasmus adalah seorang humanis Katolik yang menghargai warisan klasik dan mengkritik kebusukan gereja. Ia menulis Tentang Kehendak Bebas1 sebagai tanggapan terhadap tulisan Luther Tentang Perbudakan Kehendak2. Erasmus berpendapat bahwa manusia memiliki kehendak bebas untuk memilih baik atau jahat, dan bahwa anugerah Allah tidak memaksa manusia untuk percaya, tetapi hanya membantu mereka. Erasmus menolak doktrin predestinasi yang mengatakan bahwa Allah telah menentukan siapa yang akan diselamatkan dan siapa yang akan binasa sebelum penciptaan dunia.

3.Luther adalah seorang reformator Protestan yang menentang ajaran gereja Katolik tentang indulgensi, sakramen, dan otoritas paus. Ia menulis Tentang Perbudakan Kehendak2 sebagai balasan terhadap Erasmus Tentang Kehendak Bebas1. Luther berpendapat bahwa manusia tidak memiliki kehendak bebas dalam hal keselamatan, tetapi hanya menjadi alat dari Allah atau Iblis. Luther mengatakan bahwa anugerah Allah adalah satu-satunya penyebab keselamatan, dan bahwa iman adalah buah dari anugerah itu. Luther menerima doktrin predestinasi yang mengatakan bahwa Allah telah memilih sekelompok orang untuk diselamatkan melalui iman, sementara sisanya dibiarkan dalam dosa dan hukuman.