GEREJA SETAN
I.Gereja Setan (bahasa Inggris: Church of Satan) adalah organisasi keagamaan yang didedikasikan untuk agama Setanisme LaVeyan sebagaimana dikodifikasi dalam “The Satanic Bible”. Meskipun antara setan dan gereja tidak ada kaitan, Gereja Setan menganggap dirinya sebagai gereja yang mempraktikkan ajaran Setanisme LaVeyan. Setan dalam konteks ini bukanlah entitas yang sebenarnya ada, melainkan simbol positif yang mencakup akar kata Ibrani “Satan” yang berarti “penentang”. Dalam pandangan ini, Setan mewakili kebanggaan, karnalitas, dan pencerahan, yang menurutnya telah ditekan oleh keyakinan Abrahamic.
II.AJARAN UTAMA
1.Individualisme: Setanisme LaVeyan menekankan pentingnya individu, otonomi, dan kebebasan berpikir. Pengikutnya diharapkan untuk mengambil tanggung jawab atas keputusan mereka sendiri.
2.Materialisme: Setanisme LaVeyan menolak pandangan supernatural dan rohaniah. Mereka memandang dunia sebagai materi yang dapat dipahami melalui ilmu pengetahuan dan pengalaman.
3.Pemujaan Diri: Setanisme LaVeyan mengajarkan bahwa manusia adalah makhluk yang layak dihormati dan patut dipuja. Ritual dan simbol digunakan untuk memperkuat kepercayaan pada diri sendiri.
4.Sihir: Setanisme LaVeyan mempraktikkan sihir sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadi. Mereka menggunakan simbol, mantra, dan ritual sebagai sarana untuk memanipulasi energi.
5.Hedonisme: Setanisme LaVeyan menghargai kenikmatan dan kebahagiaan dalam kehidupan ini. Mereka menolak pandangan bahwa penderitaan adalah jalan menuju kesucian.
6.Ingatlah bahwa pandangan ini kontroversial dan tidak diterima oleh semua orang. Setanisme LaVeyan sering kali dianggap sebagai bentuk ateisme yang mengejutkan dan provokatif.
III.GEREJA SETAN DAN KUIL SETAN
Perbedaan utama antara Gereja Setan dan Kuil Setan terletak pada filosofi dan praktik mereka:
1.Gereja Setan:
- Didirikan oleh Anton Szandor LaVey pada tahun 1966 di San Francisco, California1.
- Menganut Satanisme LaVeyan, yang menekankan individualisme, egoisme, dan hedonisme.
- Tidak percaya atau menyembah entitas supernatural termasuk Setan; Setan dianggap sebagai simbol kebebasan dan kekuatan manusia.
- Gereja Setan lebih fokus pada aspek ritualistik dan simbolisme.
2.Kuil Setan:
- Didirikan pada tahun 20131.
- Misi mereka adalah “mendorong kebajikan dan empati di antara semua orang, menolak otoritas tirani, menganjurkan akal sehat dan keadilan praktis, dan diarahkan oleh hati nurani manusia untuk melakukan pencarian mulia yang dibimbing oleh kehendak individu”1.
- Aktif dalam kampanye hak sipil dan kebebasan beragama, seringkali melalui aksi-aksi yang provokatif untuk menantang campur tangan agama dalam pemerintahan.
- Tidak percaya pada Setan sebagai makhluk nyata, tetapi menggunakan simbolisme Setan sebagai metafora untuk mempertanyakan otoritas dan mempromosikan pemikiran skeptis.
3.Kedua organisasi ini memiliki pendekatan yang berbeda terhadap Satanisme dan beroperasi secara independen satu sama lain. Kuil Setan cenderung lebih aktif dalam isu-isu sosial dan politik, sementara Gereja Setan lebih fokus pada aspek filosofis dan ritualistik dari Satanisme234.