Gereja Shincheonji
(Yang dalam bahasa Korea berarti “langit dan bumi baru”).
Seorang pemimpin sekte agama di Korea Selatan akan diselidiki atas kematian sejumlah warga akibat virus corona di negara tersebut.
Pemerintah kota Seoul meminta jaksa penuntut untuk mendakwa Lee Man-hee, pendiri Gereja Shincheonji, dan 11 orang lainnya.
Mereka dituduh menyembunyikan nama beberapa anggota gereja saat petugas berusaha melacak pasien sebelum virus corona menyebar.
Korea Selatan (Korsel) tengah menangani wabah virus corona terburuk di luar China.
Pemerintah Korsel telah melaporkan 3.730 kasus dan 21 kematian sejauh ini. Lebih dari setengah kasus infeksi melibatkan anggota sekte Gereja Yesus Shincheonji.
Pihak berwenang mengatakan anggota Shincheonji menginfeksi satu sama lain dengan virus corona di kota Daegu bulan lalu, sebelum wabah tersebut menyebar ke seluruh negeri.
Siapakah Lee Man-hee?
Lee Man-hee, 88, mengklaim dirinya sebagai inkarnasi Yesus Kristus dan “pendeta yang dijanjikan” seperti disebut dalam Alkitab.
Pada tahun 1984, ia mendirikan Gereja Shincheonji, yang dalam bahasa Korea berarti “langit dan bumi baru”.
Kelompok itu dianggap sebagai sekte oleh banyak orang. Pengikut Lee percaya bahwa ia akan membawa 144.000 orang ke surga bersamanya.
Gereja itu mengatakan memiliki lebih dari 20.000 pengikut di luar Korea Selatan termasuk di Cina, Jepang dan wilayah Asia Tenggara.
Kelompok ini terkenal karena para pengikutnya sering berdesak-desakan selama kebaktian. Jemaat dilaporkan dilarang mengenakan kacamata, kalung, dan anting saat kebaktian.
SUMBER:
Nama Situs : BBC NEWS INDONESIA
Alamat Url :
Judul Asli : Virus corona: Korea Selatan selidiki pemimpin sekte terkait kematian puluhan warga
AJAKAN DOA :
1.Untuk pertobatan kelompok Kristen yang sesat agar kembali ke jalan pengajaran yang benar.
2.Untuk para dokter, perawat agar diberi kesehatan dan pasien yang terkena infeksi virus Corona diberi kesembuhan.