HIDUP BERSAMA SEBAGAI KELUARGA ALLAH
Efesus 2:11-22
1.Alkitab mencatat peristiwa dimana orang-orang Yahudi Kristen dalam perikop kita dalam kehidupan berjemaat pernah merasa diri lebih dibanding orang Kristen bukan Yahudi. Bagaimana rasanya hidup berjemaat ditengah-tengah situasi seperti itu … ke gereja datang, ketemu, beribadah, tapi dalam hatinya berkata: “Tuh orang orang itu tidak se-Level dengan saya!!
2.Hari ini, tantangan Firman Tuhan kepada kita mari kita lihat hidup kita saat ini … Kehidupan macam apa yang sedang kita bangun ditengah-tengah kebersamaan dalam gereja ? Apakah kita sedang membangun kelompok berdasarkan suku, etnis, tingkat social dan tingkat intelek? Atau dalam kehidupan antar gereja apakah kita sedangkan membangun tembok tembok denominasi? Apakah kita sedang membangun tembok yang sudah druntuhkan Kristus?
3.Kiranya kita tidak tertular dengan 2 macam virus dibawah ini.:
3.1.VIRUS SUPERIORITAS
Aku yang paling hebat, keluargaku, suku-ku, denominasiku, dstnya,…
Ingat cerita tentang 10 orang Kusta: 9 orang Yahudi, 1 Orang Samaria. Dalam penderitaan mereka bisa berjalan bersama dan tidak ada tembok tembok yang memisahkan. Mungkin itu sebabnya Tuhan kadang kadang mengizinkan penderitaan datang ditengah-tengah keluarga, jemaat atau bahkan bangsa .. Karena melalui penderitaan kita bisa belajar tentang arti kebersamaan, persatuan, dan menghilangkan virus SUPERIORITAS tadi!!
3.2.VIRUS MIND-ERITAS alias MINDER
Itu sebabnya Paulus menulis surat ini kepada jemaat di Efesus: yang Yahudi Kristen kena Virus SUPERIORITAS, sedang yang bukan Yahudi kena Virus Minderitas!! Merasa diri tidak sebaik orang lain..
4.Ingat bahwa Iblis rajin membangun tembok Tembok itu adalah perseteruan, pemisahan, permusuhan antara orang Yahudi dan orang non Yahudi, antara golongan cerdik pandai dengan golongan tidak terpelajar, golongan kaya dengan golongan miskin, sehingga tidak ada DAMAI SEJAHTERA antara keduanya tetapi justru permusuhan.
5.Dalam hidup kebersamaan dimana tembok tembok pemisah telah diruntuhkan biarlah kita memelihara dan membangun kesatuan dan persatuan ditengah jemaat . Adapun dasar kebersatuan kita :
5.1.Karena kita mendapatkan kasih Kristus dan darah-Nya yang sudah dicurahkan bagi kita. Ini kebersatuan yang bukan karena usaha manusia tetapi karena karya Allah. Kebersatuan yang terjadi di tengah-tengah orang non Kristen adalah usaha manusia. Tetapi kebersatuan orang Kristen adalah karya Allah semata (Ef.2:13-14,18). Lalu apa hubungannya darah Kristus dengan kebersatuan kita?
5.2..Kebersatuan kita oleh darah Kristus membuat saudara dan saya disebut sebagai anak-anak Allah dan bukan hanya sekedar anak Allah. Jika status kita hanya dirubah menjadi anak Allah, maka setelah kita diselamatkan sudah selesai. Tetapi status kita adalah anak-anak Allah (Yoh.1:12). Berarti kita bukan sendirian tetapi harus ada relasi.
5.3.Pada saat kita menyebut diri kita anak-anak Allah, berarti kita juga memiliki Bapa yang sama. Yesus mengajar kita doa Bapa kami, bukan doa Bapaku. Dengan ini kita mengingat bahwa kita bersama-sama dengan umat percaya yang lain memohon kepada Bapa yang satu. Dan kita semua adlah sama sama ahli waris dari kekayaan kerajaan Allah.
6.Biarlah Yesus ditinggikan. Dia yang superior. Siapapun kita, apapun pangkat kita, kita dipersatukan untuk mengabdi kepada Tuhan Yesus dan meninggikan Dia. Yesus pantas untuk dimuliakan, karena Dia telah memberikan hidup baru dan menjanjikan sorga bagi kita sekalian.