HIDUP DALAM KEBINASAAN

ephesians
HIDUP DALAM KEBINASAAN
(Efesus2: 1-3).

1.Dalam ketiga ayat pertama dalam pasal dua ini, Paulus melukiskan situasi dan cara hidup anggota jemaat sebelum mereka mengenal Kristus dan sebelum mereka bertobat: Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu (ayat 1).

2.Paulus, katakan, bahwa pada waktu itu mereka “mati”,disebabkan oleh “pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa mereka” (bandingkan Efesus 1:7 = Kolose 1:14; juga Roma 5:12,15,20; 4:25 = 1 Korintus 15:7),. Kepada dosa yang banyak ini mereka telah menyerahkan hidup dan diri mereka. Karena itu mereka “mati”.
Pada waktu yang silam (= waktu dahulu) mereka “hidup di dalam dosa”. Ini berarti bahwa mereka : hidup, berada di dalam, terus-menerus melakukan dosa.

2.1.Pertama: karena mereka mengikuti jalan dunia ini. Hidup mereka pada waktu yang silam bukanlah hidup yang bebas. Hidup itu mereka tempuh menurut ukuran (jalan) suatu kuasa yang tinggi, yang menguasai mereka.
2.2.Kedua: karena mereka menaati penguasa kerajaan angkasa. Untuk dapat memahami maksud kalimat ini kita harus memperhatikan tanggapan orang (“gambaran-dunia”) pada waktu itu. Menurut tanggapan itu, dunia ini terdiri dari beberapa lapisan (bandingkan 2 Korrintus 12:2; Filipi 2: 11; 1 Tesalonika 4: 17). Lapisan udara atau angkasa didiami oleh roh – roh-roh jahat – yang mempunyai pengaruh buruk atas manusia.
2.3.Ketiga: roh yang sekarang bekerja di antara orang-orang durhaka.
Roh (jahat) itu sekarang sedang bekerja. Sekarang sesudah segala sesuatu yang Tuhan Allah kerjakan dalam Yesus Kristus – dalam kematian dan kebangkitan-Nya – dan sesudah pekerjaan itu diberitakan oleh para rasul (3:1 dyb.). Sekarang, sesudah Tuhan Allah mencurahkan Roh-Nya atas segala daging (Kis. 2) dan Injil Kerajaan Allah diproklamasikan sampai ke ujung bumi. Sekarang – atau lebih baik: justru sekarang – roh (jahat) itu mati-matian bekerja di dalam manusia, supaya ia berontak terhadap (= mendurhaka kepada) Tuhan Allah.
“Orang-orang atau anak-anak durhaka” adalah ungkapan Ibrani. Yang dimaksudkan di sini dengan “orang-orang/anak-anak durhaka” ialah orang-orang yang tidak percaya dan taat kepada Firman Allah (bandingkan Roma 2:6 ; 11:30 dyb.; 15:31 ; 1 Petrus 2:8 ; 3:1 ; 4:17; Ibrani 3:18 dyb.; 4:6 ; 11:31).

3.Bukan hanya hidup lama orang-orang Kristen-non Yahudi saja yang hidup di dalam dosa. Hidup lama Orang-orang Kristen-Yahudi pun demikian. Hal itu diterangkan oleh Paulus dalam ayat 3: Mereka (= orang-orang Kristen Yahudi) tidak lebih baik daripada orang-orang Kristen-non Yahudi. tidak ada yang terkecuali. Bilamana dan sampai berapa jauhkah mereka hidup “di antara orang-orang durhaka”? Jawab Paulus: ketika mereka (= “kami”) hidup di dalam hawa-nafsu daging .Sarx = daging, daging/ tubuh yang berdosa, yang menjadi suatu kuasa dan yang memerintah manusia. Sesuai dengan itu sarx dapat juga bermakna: seluruh manusia sebagai “anak-murka”. sarx ini menimbulkan keinginan-keinginan jahat (hawa-nafsu) yang disebutkan di atas dan membuat manusia menjadi egois, jahat, yang mau hidup dari kebenaran sendiri (bandingkan Roma 7:7 dyb.; 13:14 ; Galatia 5:16, 24).
Mereka, demikian Paulus, “pada dasarnya adalah orang-orang yang dimurkai”, “sama seperti yang lain”. Sekali lagi pada akhir bagian ini, Paulus menyamakan orang-orang Kristen-Yahudi dengan “orang-orang lain”, in concreto dengan orang-orang non-Yahudi.

RENUNGAN
1.Umat Yahudi merasa hebat dan lebih tinggi dari orang non Yahudi (kafir). Mengapa? Karena mereka memiliki hukum Taurat dan umat pilihan Allah. Disini rasul membuat penjelasan yang meruntuhkan kesombongan mereka. Yahudi dan kafir sama berdosanya dihadapan Tuhan.
2.Kita umat Kristen dan non Kristen sama berdosa dan akan terkena hukuman (orang yang harus dimurkai) Allah kalau kita berada diluar Kristus. Mengingat itu penjelasan ini mengajak kita untuk rendah hati. Jauh dari rasa sombong. Sebagai orang berdosa kita memerlukan Kristus sebagai Penyelamat. Ini benar untuk kita dan juga benar untuk orang lain baik beragama maupun tidak beragama. Tanpa Kristus kita akan binasa. Dengan Kristus kita mendapatkan hidup kekal ( Yoh.3:16 -Begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga dikaruniakanNya anakNya yang tunggal supaya barangsiapa yang percaya kepadaNya mendapat hidup kekal ).
Efesus 2:1-3 tidak berhenti disitu, dilanjutkan dengan ayat ayat selanjutnya yang menjelaskan keselamatan didalam Yesus Kristus yang untuknya kita diajak untuk bersyukur.

Pertanyaan Untuk Diskusi
Dari sudut pandang Allah semua manusia mati dalam dosa artinya hidup terus menerus dibawah kuasa dosa. Dalam keadaannya tadi, disana sini dari sudut pandang manusia, orang masih mampu berbuat baik dan kebajikan. Apakah kebaikan dan kebajikan ini (diluar Kristus/ dalam keadaan dibawah kuasa dosa) dapat diperhitungkan untuk masuk sorga ?