HIDUP YANG BERPENGHARAPAN
Ibrani 6:9-20
Kepada orang orang Kristen asal Yahudi dimana karena iman mereka kepada Kristus mengalami berbagai kesulitan,kepada mereka dikemukakan ayat ayat dibawah ini agar tetap hidup dalam pengharapan dan berpegang kepada pengharapan itu sehingga keselamatan dengan segala kemuliaannya yang diharapakan itu menjadi kennyataan
Ayat 11
“Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya …”
1.Sekali atau dua kali kita pernah pasti nonton Tinju,. apa yang menyebabkan seorang petinju rela bangkit sekali lagi, meskipun sudah bonyok-bonyok … bahkan petinju itu baru saja menerima satu pukulan telak yang membuat dia jatuh terkapar di atas kanvas ring??
Petinju itu mau mempraktekkan seperti yang dikatakan di ayat 11 ini: dia mau mempertahankan kesungguhannya untuk bisa terus berjuang meraih kemenangan di pertandingan tadi.
2.Kita mungkin bisa terpukul jatuh dalam ronde kehidupan kita … Tapi bukan itu bagian terpentingnya … Bangkit lagi untuk berjuang kembali untuk bisa menang.
Dan kesungguhan kita untuk memperbaharui semangat diri, mengenali tujuan kita bertanding: “Oh ini untuk Tuhanku, ini untuk istri saya, ini untuk anak-anak kami, ini untuk keluarga kami, Itu semua akan menentukan hasil akhirnya kita.
Ayat 12
1.”agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah.”
Kita sama-sama tahu bahwa PENGHARAPAN punya satu musuh besar yang bernama KEMUSTAHILAN. ‘ Kalau kita sendiri sudah bilang ‘itu mustahil, gak mungkin’ buat apa berharap? Bahkan sebelum masuk ring pertandingan pun kita sebenarnya sudah kalah jauh lebih awal dari sana -Oleh karena itu buang jauh jauh kata “Kemustahilan”
2.Ayat 12 berbicara tentang “penurut-penurut” …
Di dalam Alkitab kita bertemu dengan banyak janji Dia kepada kita, dan jangan lupa juga bahwa di dalam Alkitab pula kita bertemu dengan ‘mereka’, orang-orang yang telah menerima janji Dia itu nyata dalam kehidupan mereka.
3.Dan disitulah makna dari kata “penurut-penurut” itu,
– raihlah semangat dengan mengikuti jejak yang telah mereka lalui: dengarkan kisah mereka, kenali apa yang membuat mereka akhirnya mampu menjangkau pengharapan-pengharapan mereka.
– Teladani sikap mereka: sikap iman mereka, sikap sabar mereka … hadirkan itu juga dalam perjalanan kita menempuh Jalan
Ayat 18:
“supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.”
1.Tidak selamanya “apa yang kita harap-harapkan itu” selalu “terletak , diluar jangkauan kita” …. Dalam iman kita harus yakin bisa menjangkau apa yang kita harapkan … yang mungkin sekarang nampaknya hal itu masih jauh di depan sana … Kita bisa melihat dengan jelas harapan-harapan itu, tapi kok, ngejarnya susah bener …
2.Ada tiga jenis orang yang punya masalah seperti yang tergambar dalam pembacaan Alkitab kita hari ini, Ibrani 6:9-20 (Berpegang teguh pada Pengharapan)
2.1. MEREKA, orang-orang Ibrani …
Kita tahu ke-khasan masalah yang dihadapi oleh jemaat mula-mula, mereka dianiaya, ditekan, bukan hanya dari lingkungan mereka yang berbeda iman dengan mereka, tapi bahkan dengan saudara seiman mereka sendiri. Mereka juga punya pengharapan yang sangat kuat akan kedatangan kembali Yesus … dan ternyata sampai hari ini masih kita nantikan. Itu masalah yang menjadi persoalan orang-orang Ibrani.
2.2. DIA, Abraham …
Seseorang yang di sebut dalam ayat 15.Kita tahu persis apa yang menjadi permasalahan dan pengharapan Bapa Abraham.
2.3. orang terakhir adalah …
KITA, mungkin KITA, saya, bapak atau ibu …Kita yang memiliki pergumulan dan pengharapan masing-masing dan kita sedang berusaha untuk menjangkau apapun pengharapan kita itu.
3.Yang menarik adalah, Dia mengingatkan kita hari ini untuk tetap berpegang teguh dalam pengharapan, tidak kehilangan pengharapan-pengharapan kita … walau masih jauh di depan sana , walau masih belum terjangkau oleh kita … Jangan berhenti berharap!
Ibrani 6:19 – Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dana man bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai kebelakang tabir
PENGHARAPANKU HANYA YESUS SAJA. By. Pingkan Tuna.