HIKMAH DARI WABAH PENYAKIT
1.Wabah penyakit telah menjadi bagian dari sejarah peradaban manusia sejak dulu kala yg telah terjadi berulangkali dalam jangka waktu yg panjang, wabah besar terakhir kali terjadi hampir seabad yg lalu, beberapa abad sebelumnya telah terjadi wabah penyakit lainnya.
Wabah pun mengilhami penulis membuat buku, dan salah satu buku yg terkenal ialah karangan Albert Camus, penulis Prancis peraih Hadiah Nobel yg menulis buku novel berjudul “Plague” atau wabah sampar/pes dalam terjemahan Bahasa Indonesia. Albert Camus tak hanya penulis tapi juga seorang ahli filsafat jadi buku yg ditulis nya ini juga berisi ttg filsafah kehidupan sebagai renungan dari peristiwa wabah yg terjadi yang bisa jadi hikmah pelajaran juga utk wabah corona yg sedang kita alami saat ini.
2.Kisah ini dituliskan terjadi di sebuah kota di Afrika utara yg jadi jajahan Prancis saat itu. Pada saat terjadi wabah, kota itu pun di isolasi dan kisah ini berputar pada kisah drama anak manusia di dalam kota tersebut. Pada kondisi wabah yg berlangsung lama, manusia di kota tersebut tambah stress dg tekanan kehidupan yg makin berat, sehingga sifat2 asli naluri manusia keluar apa ada nya, naluri dasar untuk menyelamatkan kehidupan nya masing2.
Wabah yg terjadi disikapi dengan berbagai cara pandang yg beragam oleh penduduk kota tersebut, ada orang kaya yg berpikiran untuk melarikan diri dari kota tsb dg berbagai cara bahkan menyuap tantara yg menjaga kota, ada pula orang miskin yg pasrah dg keadaan. Namun pada sisi lain ada orang2 yg memiliki rasa kemanusiaan yg tinggi, menggalang berbagai daya upaya, untuk menyelamatkan banyak orang dari wabah, berusaha mencari cara agar wabah tersebut bisa diatasi. Sisi gelap dan terang tiap manusia akan tampak, naluri asli manusia akan tampak, yang mana pada keadaan normal, masing2 orang bisa memiliki “topeng” nya masing2.
3.Begitu pula para pemimpin, akan tampak pula watak aslinya saat krisis terjadi, akan tampak siapa pemimpin sejati dan yang bukan.
Pada kondisi tersebut dimana kematian mengintai setiap saat, manusia pun mulai merenung ttg makna kehidupan dan kematian. Sebenarnya apa tujuan kehidupan ini ?, kalaupun mati, ada apa setelah kematian ?, pertanyaan2 filosofis ttg kehidupan pun bermunculan saat itu, yg seringkali terlupakan saat kehidupan normal.
Dalam buku tersebut ada diceritakan seorang kaya yg tadinya akan melarikan diri dari kota tersebut, namun akhirnya ia menemukan pencerahan dan malah berbalik, ingin membantu orang banyak agar terbebas dari wabah tersebut.
Pada buku tersebut di ceritakan bahwa sekian bulan berlalu dg perjuangan yg berat, wabah pun berakhir juga, semua orang2 bahagia juga akhirnya setelah terbebas dari wabah.
Di dunia ini setiap penderitaan ada akhirnya juga, seperti ungkapan lama “badai yang pasti berlalu”, hanya bedanya dg badai yg hanya sebentar, wabah penyakit perlu waktu lama untuk berakhir, dimana tak semua manusia bisa kuat bertahan dalam waktu yg lama tersebut.
4.Penulis Albert Camus, menuliskan renungan nya ttg hal tsb dalam kalimat berikut ;
“Wabah penyakit adalah bagian dari kehidupan itu sendiri”
“Selama masih ada yg menggerakan harapan, maka wabah akan bisa dikalahkan”,
Harapan dan pikiran yg positif adalah bekal yg sangat berharga untuk menghadapi ujian hidup yg berat tsb.
Membaca sekilas buku tersebut dan merenungi wabah yg terjadi saat ini, saya rasakan ada beberapa kesamaan yg bisa jadi pelajaran. Mungkin inilah saatnya untuk mengenal karakter asli seorang manusia, utamanya mengenal mengenal karakter diri kita sendiri,
Siapa sebenarnya kita ini ?,
Merenung lagi ttg kehidupan dan kematian,
Apa yang kita cari dalam kehidupan ini ?
Bekal apa yg disiapkan setelah kematian kelak ?
SUMBER:
Nama Situs : Inspiring points
Alamat Situs : https://hdmessa.wordpress.com/2020/04/08/hikmah-dari-wabah-penyakit/
Penulis : Hendra Messa
Judul ASli : Hikmah Dari Wabah Penyakit, review novel The Plague by Albert Camus