HOAX ATAU HOAKS

HOAX ATAU HOAKS

Berita berseliweran pada tgl 2-4 Oktober 2018 mengenai seorang ibu tokoh masyarakat Indonesia yang menurut berita dan gambar dengan muka lembam akibat dipukulii/dianiaya oleh beberapa orang. Pihak oposisi pun angkat bicara. Akhirnya kebenaran terungkap sesuai dengan pengakuan ibu ini bahwa dia telah berbohong. Dia tidak dianiaya tetapi telah menjalani operasi plastik. Alkhirnya ibu ini memninta maaf untuk perbuatannya. Bagi anda yang ingin membaca lebih lengkap silahkan membaca link yang dicantumkan dibawah artikel ini.

BErita tidak benar akhir akhir ini marak beredar bukan saja di Indonesia tetapi juga dalam konteks internasional. Ada yang dalam ketidak sengaja mengedarkannya, ada juga yang sengaja bahkan memang menjadi spesialis membuat dan mengedarkan berita bohong.

DALAM bahasa Inggris, hoax (jamaknya hoaxes) diartikan sebagai isapan jempol yang mengibuli orang. Bahasa Indonesia menyerap istilah tersebut, dan mengadaptasikannya jadi hoaks. Para penyusun kamus menerangkan istilah ini sebagai kata sifat yang berarti “tidak benar, bohong (tentang berita, pesan, dan sebagainya)” dan kata benda (nomina) yang berarti “berita bohong”.
Dibandingkan berita yang berdasar fakta, informasi bohong dengan judul-judul yang bombastis memang dengan cepat menjadi viral. Harian The New York Times menyebutnya sebagai “virus digital” (https://www.nytimes.com/2016/11/20/opinion/sunday/facebook-and-the-digital-virus-called-fake-news.html)

Ditengah hiruk pikuknya dunia yang dipenuhi dengan berbagai berita hoax, berbagai berita bohong, maka Alkitab memberitakan Kebenaran. Tuhan Yesus mengatakan diriNYa sebagai jalan dan kebenaran dan hidup (Yoh.14:6). Kebenaran ini disampaikan dari waktu kewaktu, dari zaman kezaman dan Kebenaran ini belum pernah berubah. Media untuk meneruskan kebenaran injil adalah penginjil, pendeta dan anggota anggota biasa.Dilakukan secara langsung berhadapan dengan pribadi atau kumpulan orang. Sekarang dapat pula menggunakan sarana sarana TV, WA, FaceBook dan media social lainnya. Kebenaran ini disebut Kabar Baik atau Kabar Sukacita.

Yesus adalah kebenaran. Didalam Dia tidak ada kebohongan. SEmua yang dikatakan dan diajarkannya adalah kebenaran Sorgawi . Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Allah adalah kebenaran dengan demikian Yesus adalah kebenaran. Perilaku Yesus adalah benar tanpa cela. Menjadi pengikut YEsus adalah menjadi pengikut kebenaran. Di ujung jalan kebenaran adalah sorga menjadi bagian kita.

Pemerintah berbagai negara sibuk memikirkan cara untuk meredam semua berita berita bohong. Sebagai anggota masyarakat yang baik dan sebagai pengikut Yesus kita diajak untuk aktif membuang berita bohong dan secara aktif menyebarkan berita berita benar yang membangun masyarakat dimana kita hidup.Dan lebih lanjut kita diajak dalam ucapan dan tindakan menunjuk kepada YEsus yang adalah Kebenaran.

Pengakuan ibu yang mengaku dianiaya tetapi ternnyata bohong dapat anda ikuti dalam tulisan dibawah ini:

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/03/16461411/ratna-sarumpaet-mengaku-berbohong-dianiaya-hanya-untuk-anak-anaknya

http://www.tribunnews.com/nasional/2018/10/03/pernyataan-lengkap-ratna-sarumpaet-yang-mengaku-berbohong-telah-dianiaya