1.Sabbath sunyi (atau dalam bahasa Inggris disebut Holy Saturday) adalah hari yang terjadi antara Jumat Agung dan Minggu Paskah di mana menurut tradisi Kristen, Kristus turun ke neraka untuk membebaskan orang-orang kudus dari zaman Perjanjian Lama dan untuk menaklukkan setan dan maut. Yohanes Calvin, tokoh Reformasi Protestan, memiliki pandangan yang berbeda tentang Sabbath sunyi dibandingkan tradisi Gereja Katolik.
2.Calvin percaya bahwa Sabbath sunyi tidak memiliki peranan penting dalam keselamatan manusia. Baginya, karya keselamatan sudah lengkap di kayu salib pada Jumat Agung dan kebangkitan pada Minggu Paskah. Calvin juga percaya bahwa konsep turun ke neraka tidak dapat diterima secara logis atau teologis, dan menolak ide bahwa Kristus turun ke neraka pada Sabbath sunyi.
3.Menurut Calvin, Sabbath sunyi seharusnya dijadikan kesempatan untuk merenungkan karya keselamatan yang telah dilakukan oleh Kristus pada Jumat Agung dan mengantisipasi kebangkitan-Nya pada Minggu Paskah. Sabbath sunyi harus menjadi hari yang diisi dengan doa dan meditasi, mengingat kematian Kristus di kayu salib dan mengucap syukur atas pengampunan dosa dan keselamatan yang diberikan melalui karya-Nya.
4.Dalam pandangan Calvin, penting bagi orang percaya untuk fokus pada karya keselamatan Kristus pada Jumat Agung dan Minggu Paskah, dan tidak terlalu memperhatikan hari-hari di antara keduanya. Bagi Calvin, kepercayaan dan keyakinan dalam karya keselamatan Kristus adalah yang paling penting, bukan upacara atau ritual tertentu pada hari-hari tertentu dalam kalender liturgis.