HOMO VIATOR 2

MENGAPA SERAT JATI MURTI  DIBANDINGKAN DENGAN PERUMPAMAAN ANAK YANG HILANG? ( 2 )

1.Konsep perjalanan spiritual hadir di berbagai agama. Hal ini juga dikenal di dalam lingkung-an kepercayaan, kebatinan atau kejawen seba-gai  suatu  aliran  spiritualitas  lokal.  Manusia adalah  “pengembara”  atau  “yang  berjalan”  dalam kehidupan spiritual. Kehidupan adalah rentetan  tahap  yang  harus dilalui.  Dalam perbendaharaan spiritual Jawa dikenal istilah : “wongurip  iku  mung  mampir  ngombe”yang   berarti   kehidupan   itu   bagaikan   saat   mampir minum.2 Di dalam istilah ini ditekan-kan  pandangan  mengenai  kesementaraan  hi-dup dan proses perjalanan spiritual yang harus dijalani.

2.Di  awal  abad  ke-20  muncul  karya sastra berjudul Serat Jatimurti yang ditulis oleh R. Soedjonoredjo.4Dalam penelitian ini penulis akan melakukan studi   komparatif   antara konsep  perjalanan   spiritual  yang  dituliskan  di  dalam  Serat  Jati-murti  tersebut  dengan  perumpamaan tentang anak  yang  hilang  yang  terdapat  dalam  Injil Lukas  15:11–32,  suatu  teks  kaya  makna yang telah menginspirasi kalangan Kristiani dan ba-nyak diteliti sebagai metafora.

3.Dasar pemilihan Serat Jatimurti karena menggunakan bahasa Jawa ngoko,. Hal ini menunjukkan bahwa penulisnya ingin  agar  rakyat  sederhana  dapat  mengakses  ajarannya.Alasan lain karena  belum  ada  penelitian yang  melakukan perbandingan  isi  Serat  Jatimurti  dengan  teks  dalam Perjanjian Baru tentang perjalanan spi-ritual dan peran Homo Viator.7Selanjutnya,  dasar  pemilihan  perumpamaan tentang anak yang hilang adalah terutama ka-rena  perumpamaan  ini  juga memperlihatkan sebuah  metafora  perjalanan  spiritual  dari  si  bungsu dari  seorang  pendosa  kembali  kepada Kerajaan Allah.8

4.Melihat  berbagai  penyelidikan  yang  ada  ter-hadap Serat  Jatimurti  dan  perumpamaan  ten-tang  anak  yang  hilang,  tulisan  ini  berupaya  memberikan kontribusi kebaruan dengan cara melakukan  studi  komparatif  terhadap  keduakarya sastra tersebut yang berimplikasi kepada membangun komunikasi bagi pemberitaan In-jil .

SUMBER:

Perjalanan Spiritual Homo Viator: Studi Komparatif Serat Jatimurti dengan Perumpamaan tentang Anak yang Hilang (Luk. 15:11–32)

https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/465/400

Robby Igusti Chandra Sekolah Tinggi Teologi Cipanas,

Korespondensi: Robbycha@yahoo.com