Latar belakang Serat Jatimurti ( 4 )
1.Serat menunjukkan kertas tertulis atau kertas yang berisi sesuatu. Jati berarti sesuatu yang asli, benar, dan merupakan inti sari sesuatu, sedangkan Murti berarti tampilan, wujud, atau, keberadaan.17Jadi, Serat Jatimurti berarti surat mengenai kenyataan yang asli atau yang se benarnya. 2.Penulis karya ini, Raden Soedjo-nore djo berprofesi sebagai seorang kepala sekolah. Ia menciptakan karya ini untuk menyampaikan perenungannya tentang kasunyatan (kenyataan yang asli). Sebelumnya, ia berguru pada Ki Soemotjitro, seorang guru ajaran mistis yang bernama kasunyatan Hardo Pusara yang sudah ada sejak dekade terakhir dari abad XIX.
3.Hardo Pusara adalah cara mengendalikan penangkapan inderawi manusia agar tiba kepada kesempurnaan. Ajaran Kejawen ini kemudian menjadi organisasi formal di tahun 1910 dan sampai kini masih hidup di Jawa Tengah serta memiliki banyak pengikut.18
4.Masa itu kental dengan suasana hirarkis, feo-dalistik, dan paternalistik. Tokoh-tokoh yang ingin menyampaikan hal-hal spiritual yang bersifat rahasia dan tersembunyi, dianggap se-pantasnya menggunakan Krama Inggil. De-ngan demikian, kebanyakan guru spiritualitas menyampaikan ajaran mereka dalam bentuk tembang atau syair yang menggunakan bahasa tinggi.
5.Namun, Soedjonoredjo memilih menu-lis kan karyanya dalam bahasa rakyat biasa. Joko Siswanto menyatakan bahwa, pilihan Soedjonoredjo tersebut berdasarkan rasa ter-panggil untuk membagikan ilmu atau hikmat-nya kepada rakyat banyak, lebih daripada ha-nya kepada kalangan terbatas saja.19
6.Menge-nai isinya, Nicolas Girardet mengatakan bah-wa Serat Jatimurti, secara esensial, adalah ajar-an mistis mengenai penciptaan, keberadaan, Tuhan, jiwa, dan roh.20 Dalam penelitian Sis. wanto, memang sangat kentara dimensi meta-fisika dari tulisan ini.21 Namun, Serat Jatimurtimemulai semua paparaannya dengan mene-kankan mengenai kenyataan dan perjalanan manusia melalui hal itu agar tiba pada inti ke-beradaan sejati. Pada bagian selanjutnya akan dijabarkan latar belakang dari perumpamaan tentang anak yang hilang.
SUMBER:
Perjalanan Spiritual Homo Viator: Studi Komparatif Serat Jatimurti dengan Perumpamaan tentang Anak yang Hilang (Luk. 15:11–32)
https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/465/400
Robby Igusti Chandra Sekolah Tinggi Teologi Cipanas,
Korespondensi: Robbycha@yahoo.com