HUMANISME


2.HUMANISME
Humanisme adalah sebuah pemikiran filsafat yang mengedepankan nilai dan kedudukan manusia serta menjadikannya sebagai kriteria dalam segala hal. Manusia menjadi pusat dan dalam pemikiran mereka Allah itu tidak ada, kalaupun Allah ada , Dia bukan pusat yang menentukan. Manusialah yang menjadi pusat.
Kaum Humanis memiliki “buku pengakuan iman” yang disebut sebagai Manisfesto Humanisme dan juga ada dokumen lain yang disebut Deklarasi Humanis Sekuler.
Kutipan dari Manifesto Humanis II : : “As non-theists, we begin with humans, not God, nature not deity. …humans are responsible for what we are or will become. No deity will save us; we must save ourselves” (1973, p. 16).
( Sebagai kaum yang tidak percaya kepada Allah, maka kami mulai dengan manusia dan bukan Allah, mulai dengan alam dan bukan keilahian. Manusia bertanggung jawab akan dirinya kini dan dimasa yang akan datang. Tidak ada kuasa ilahi yang menyelamatkan kami, kami harus menyelamatkan diri sendiri)

MENJADI POPULER
Aliran humanisme menjadi popular melalui seminar dan ceramah ceramah di kantor kantor, instansi pemerintah dan bahkan juga di gereja gereja. Program yang ditawarkan adalah pengembangan diri manusia melalui apa yang disebut Human Potential Movement, Self Motivation,Self Actualization, Self Realization, Self Esteem, Transformation Movement, Mind Power, Positive Thinking, Success Motivation, Personal Development, New Humanism, dan lain-lain.

Pada prinsipnya gerakan-gerakan pengembangan pribadi itu mengajak orang-orang untuk menyadari kemampuannya yang tidak terbatas / terhingga, untuk mencapai kehidupan yang damai, sukacita, cinta, dan kelimpahan di bumi ini, dan bahkan dikatakan bahwa: “pencerahan rohani merupakan kunci sukses perusahaan”! Dengan adanya janji-janji demikian dapat dimaklumi kalau banyak perusahaan melatih karyawan-karyawannya ke arah praktek demikian, dan dunia profesional diisi dengan seminar-seminar yang mempopulerkan falsafah demikian.
Humanisme yang diramu kedalam kekristenan diramu oleh Norman Vincent Peale dengan Positive Thinking, Robert Schuler Possibility Thinking dan Positive Confession (Kenneth Hagin).

HUMANISME DAN KEKRISTENAN
Humanisme dan Kekristenan adalah dua sistim pemikiran yang bertolak belakang. Bagi humanisme tidak ada tempat bagi Allah sedangkan dalam Kekristenan , Allah memiliki tempat yang sentral dan menentukan. Kaum tengah mencoba menyatukan keduanya seperti yang telah dilakukan oleh Norman Vincent Peale, Robert Schuller dan Kenneth Hagin.
Kaum Humanis gagal dalam hal pokok dasar seperti yang tertulis dalam Amsal 1: 7- Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan. Kaum Humanis sama seperti kelompok manusia lainnya yang telah memberontak dan tidak mengakui Allah sebagai pencipta dan pemberi kehidupan. Kita doakan saja agar banyak dari mereka dapat dimenangkan untuk keselamatan dalam Kristus.
Panggilan kita adalah membentengi pikiran kita dan anak anak kita dari racun Humanisme dengan iman Kristen yang mengedepankan Allah sebagai yang utama, nomer satu , hidup bergantung kepada Allah dan hidup adalah bagi Allah .

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Humanisme
Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru – Herlianto M.Th.