IMAN ABRAHAM 1

IMAN ABRAHAM  YANG HARUS KITA PRAKTEKKAN

 IBRANI 11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.

1.Di Ibrani 11:8 namanya disebutkan Abraham tetapi di Kej 12:1 namanya masih Abram (Kej 17:5-“Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa”.Abram adalah keturunan Sem dan putra Terah. “Setelah Terah hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Abram, Nahor dan Haran” (Kej. 11:26).

2.Riwayat hidup Abram disajikan dalam Kej. 11:26-25:10, dan ringkasannya dalam Kis. 7:2-8. Ia lahir di Ur-Kasdim, Mesopotamia. Kemudian, ia dan keluarganya pergi ke Haran dan menetap di sana (Kej. 11:31). Bahkan ayahnya, Terah, meninggal di Haran. Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu” (Kej. 12:1). Negeri yang dijanjikan oleh Tuhan itu adalah tanah KANAAN – yang nantinya menjadi tanah yang dijanjikan bagi bangsa Israel.

3.Pemanggilan Allah terhadap Abraham di Ur-Kasdim, bukan di Haran, diperkuat oleh beberapa bagian Alkitab lainnya: “Lagi firman TUHAN kepadanya: Akulah TUHAN, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu” (Kej. 15:7). “Engkaulah TUHAN, Allah yang telah memilih Abram dan membawanya keluar dari Ur-Kasdim dan memberikan kepadanya nama Abraham” (Neh 9:7). Jadi, jelaslah bahwa tidak ada kontradiksi antara Kej. 11:27-12:4 dan Kis. 7:1-4. Tuhan memanggil Abram pergi keluar dari tanah kelahirannya ketika Abram masih tinggal di Ur-Kasdim, bukan sesudah Abram singgah di Haran.

4.Iman Abram-Abraham  disini adalah tanggapan yang menyambut panggilan Allah. Disini ada kepercayaan Abram terhadap Allah yang memanggilknya, mempercayai akan janji negeri yang akan diterimanya sebagai milik pusakanya. Negeri itu entah ada dimana, belum jelas, tetapi Abram taat bertindak dan berjalan sesuai dengan tuntunan Tuhan Allah dari waktu ke waktu dan dari satu tempat ketempat  lainnya.

5.Kita hidup zaman modern yang sudah dilengakapi dengan alat GPS yaitu alat yang dapat kita atur sebelum berangkat naik mobil. Kedalam GPS tersebut kita masukan alamt  tempat tujuan yang hendak dicapai. Alat itu kemudian memberikan respons dengan menyajikan jalan jalan yang harus ditempuh, berapa jauh dan berapa lama waktu yang dibutuhkan. Dengan adanya alat GPS kita tidak akan berputar putar atau kesasar dan oleh karenanya kita mantap untuk mulai perjalanan kita. Abram pada zamannya tidak punya GPS seandainya punya pun ia belum diberitahu alamat tujuan yang pasti. Dengan demikian ia harus terus bersandar kepada petunjuk Tuhan tiap hari dan tiap saat. Seperti Abram kita juga diajak beriman seperti Abraham yang taat dan besandar kepada pimpinan Tuhan tiap hari. Tujuan akhir adalah langit baru dan bumi baru sedang rute perjalanan dan pengalaman yang akan kita temui sama sekali kita tidak tahu, tetapi satu hal yang kita tahu akan adanya penyertaan dan petunjuk Tuhan. Inilah iman yang harus kita praktekkan.