IMAN NUH
Ibr 11:6 “tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.” Ini adalah kunci penegasan bagi unit tulisan ini. Bukanlah sekedar iman awal, namun iman yang bertekun yang menyenangkan Allah. Semuanya ini memberi contoh tetap setia sampai akhir hayat, tak peduli bagaimana datangnya akhir hayat tersebut. Iman adalah jalan manusia untuk percaya, mendapatkan, dan menerima janji Allah. Tanpa iman, keselamatan dan pemuridan adalah kemustahilan. Iman di dalam tindakan Allah di masa lalu (penciptaan, perwahyuan); iman dalam hadirat Allah di saat ini (aniaya, penderitaan, bahkan kematian); iman di dalam janji tindakan Allah di masa depan (keselamatan, surga).
□ “harus percaya” Kata Yunani pistis diterjemahkan oleh tiga kata: “iman,” “percaya,” dan “kepercayaan.” Fokusnya bukanlah pada fakta kognitif aja, namun kepercayaan pribadi dalam keterpercayaan Allah; mengimani kesetiaanNya! Hal ini bukan sekedar peneguhan, namun suatu gaya hidup.
□ “Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia” Ini menunjuk pada baik tanggapan iman awal maupun tanggapan iman terus menerus.
Ibrani 11:7 Karena iman, maka Nuh–dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan –dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
Ibr 11:7 “dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan” Nuh yang adalah seorang petani anggur diperintahkan untuk membuat bahtera .Ia bukan ahli galangan kapal, tetapi Nuh taat. Tindakan Nuh membuktikan imannya bukan hanya kata-kata saja! Bisakah anda bayangkan olok-olok dan penghinaan yang dialami Nuh dalam membangun kapal yang sedemikian besarnya, begitu jauh dari air, untuk memuat binatang-binatang! Menghadapi berbagai kesukaran itu, Nuh tetap taat, setia dan tekun mengerjakan apa yang dimandatkan kepadanya .
□ “bahtera” Ini bukanlah suatu kapal yang bisa dikendalikan, namun suatu sarana yang ditujukan untuk mengapung seperti batangan kayu. Istilah yang digunakan untuk “peti” seperti tabut perjanjian.
□ “karena iman itu ia menghukum dunia” Bagaimana Nuh menghukum dunia? Ada dua kemungkinan: (1) dengan tindakan-tindakan imannya dan (2) melalui khotbahnya (lih. 2Pet 2:5).
□ “ditentukan untuk menerima kebenaran” (Ibr.11:7)Dalam Kej 6; 7; 8 Nuh adalah manusia pertama di dunia yang disebut “mendapat kasih karunia di mata Tuhan. Nuh mendapat perkenan Tuhan dan dibenarkan untuk memiliki hubungan dengan Tuhan ditengah orang orang zamannya yang menjauh dari Tuhan Allah dan berbuat jahat.
## Kiranya kita dapat meneladani Nuh dalam imannya yang taat kepada perintah Tuhan, setia mengerjakan tugasnya ditengah olokan dan cemoohan. Jangan lalai pula dalam membagikan kabar bahtera keselamatan dalam Yesus, dimana ada pembebasan dari dosa dan hukuman dosa serta menerima harta hidup yang kekal.