IMAN

I M A N

IBRANI 11:1

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan, dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat

1.Penulis Ibrani mencoba untuk menerangkan , menjelaskan apa iman itu dalam Ibrani 11: 1. Pertama iman sebagai dasar dari apa yang kita harapkan. Tolong diingat ini  secara khusus ditujukan kepada umat Kristen waktu itu yang sedang menderita penganiayaan. Mereka telah percaya kepada Tuhan Allah yang tidak kelihatan , kepada Tuhan Yesus yang sudah naik kesurga dan Roh Kudus yang mendiami kehidupan mereka .Iman adalah menjadi dasar untuk apa yang kita harapkan. Apa yang diharapkan umat Kristen yang menderita? Dapat bertemu muka dengan muka dengan Tuhan Allah dan Tuhan Yesus yang mereka percayai. Mereka berharap untuk terlepas dari penderitaan mereka. Mereka berharap kekuatan untuk menjalani hidup dengan segala penderitaan mereka. Untuk dapat berharap mereka harus mempunyai dasar yang kokoh kuat yaitu iman. Dengan iman mereka dapat bertahan dalam pengharapan, tidak gampang luntur dalam pengharapan dan tidak gampang berputus asa.

2.Iman juga didijelaskan sebagai bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Realita rohani tidak dapat kita lihat, juga yang mereka harapkan sebelum menjadi kenyataan tidak dapat dilihat, semua janji janji masa depan surgawi tidak dapat dilihat, tetapi semua itu diyakini oleh iman. Iman adalah menjadi bukti dalam diri bahwa kita mempercayai segala sesuatu yang tidak dapat dilihat tadi.  Iman itu nyata karena ada dalam diri kita. Iman itu bukan berasal dari kekuatan diri sendiri, tetapi iman itu adalah anugerah Roh Kudus untuk mempercayai segala sesuatu yang tidak dapat kita lihat.

3.Dalam uraian selanjutnya di Ibrani 11 lebih dijelaskan apa iman itu dalam hidup tokoh tokoh yang hidup beriman, seperti Habel, Henokh,Nuh, dllnya, Dari tokoh tokoh ini akan lebih jelas lagi apa iman itu dan bagaimana hidup beriman sebagaimana yang dikehendaki oleh Tuhan Allah sang pemberi iman melalui Roh Kudus. Nanti dalam Ibrani 12:2 -lebih dijelaskan lagi bahwa iman itu adaah relasi dengan yang kita Imani sehingga dengan demikian haruslah iman itu   tertuju, terarah kepada Kristus karena Kristuslah yang memimpin iman  dan membawa iman kita kepada kesempurnaan.

4.Iman dan pengharapan adalah alat sementara dalam berhubungan dengan Tuhan selama kita tinggal didunia. Semasa tinggal didunia kita belum berhadapan tatap muka dengan Tuhan, dengan perkataan lain, Tuhan tidak dapat dilihat secara jasamani, maka diperlukan iman akan keberadaan Tuhan dalam berhubungan dengan Dia. Juga semasa hidup didunia ini kita diperlengkapi dan memerlukan pengharapan. Pengharapan dalam menantikan semua janji janji Allah menjadi kenyataan terutama surga, hidup dalam dunia baru langit baru, dimana tidak ada lagi sakit penyakit, penderitaan, dosa, dan kematian. Itu semua masih didepan kita dan untuk itu dipakai pengharpan untuk menantikan semuanya itu. Nanti dimasa depan ketika kita telah berhadapan muka dengan Tuhan dan sudah menerima apa yang dijanjikan Tuhan, maka tidak diperlukan lagi iman dan pengharpan. Yang masih tetap tinggal , yang kekal adalah kasih, maka oleh karenanya rasul Paulus mengatakan dalam 1 Kor 13:13 – Demikianlah tinggal ketiga hal ini,yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang apaling besar diantararnya adalah kasih.