PELENGKAP KATEKISMUS HEIDELBERG: Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)
65. Pertanyaan: Dapatkah ilmu pengetahuan dan teknologi membantu manusia untuk kembali kepada Allah?
Jawab: Sesudah jatuh ke dalam dosa, manusia kesulitan untuk kembali mengenal Allah seperti sebelumnya.a Lalu manusia berusaha kuat untuk kembali mengenal Allahb melalui ciptaan-Nya,c dengan menggunakan akal budinya. Dengan ilmu pengetahuan alam, teknologi, sosiologi, hingga teologi, manusia dapat kembali mengenal Allah dan kekuatan-Nya.d Tetapi, untuk dapat kembali kepada Allah seperti sebelum jatuh ke dalam dosa, manusia harus mengimani dan memuliakan Allah, melalui Firman Allah yang telah menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus.e
_______________________________________________________________________
a. Ayub 37:23: Yang Mahakuasa, yang tidak dapat kita pahami, besar kekuasaan dan keadilan-Nya; walaupun kaya akan kebenaran Ia tidak menindasnya. Mazmur 82:5: Mereka tidak tahu dan tidak mengerti apa-apa, dalam kegelapan mereka berjalan; goyanglah segala dasar bumi.
b. Kisah Para Rasul 17:27-28: Supaya mereka mencari Dia dan mudahmudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga. (band. Pelengkap Katekismus Heidelberg, pert. 20-21 di atas)
c. Ayub 12:7-10: Tetapi bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran, kepada burung di udara, maka engkau akan diberinya keterangan. Atau bertuturlah kepada bumi, maka engkau akan diberinya pengajaran, bahkan ikan di laut akan bercerita kepadamu. Siapa di antara semuanya itu yang tidak tahu, bahwa tangan Allah yang melakukan itu; bahwa di dalam tangan-Nya terletak nyawa segala yang hidup dan nafas setiap manusia.
d. Roma 1:19-20: Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.
e. Yohanes 1:14, TB2: Firman itu telah menjadi manusia, dan tinggal di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh anugerah dan kebenaran. (band. Katekismus Heidelberg, pert. 19)
66. Pertanyaan: Apakah karya keselamatan Kristus juga mempengaruhi ilmu pengetahuan dan teknologi?
Jawab: Tuhan di dalam Kristus berkarya untuk menebus dosa manusia dan memperbarui akal budi manusia.a Setiap orang yang percaya karya Kristus tersebut, dianugerahi Roh Kudusb untuk mensyukuri dan menyikapi ilmu pengetahuan dan teknologi secara baru. Dengan sikap takut akan Tuhanc dan pertolongan Roh Kudus,d orang percaya dapat memiliki akal budi yang semakin jernih sehingga dapat berbuat baik dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggung jawab, serta dapat memilah antara unsur yang mendatangkan berkat dan unsur yang mendatangkan bencana. Dengan demikian bencana dapat diminimalkan dan berkat menjadi semakin besar untuk memuliakan Nama Tuhan.
_________________________________________________________________
a. Roma 12:2: Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (band. Katekismus Heidelberg, pert. 45 dan pert. 86)
b. Kisah Para Rasul 2:38: Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
c. Mazmur 111:10: Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepadaNya tetap untuk selamanya.
d. Daniel 5:12a: Karena pada orang itu terdapat roh yang luar biasa dan pengetahuan dan akal budi, sehingga dapat menerangkan mimpi, menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi dan menguraikan kekusutan.
SUMBER:
http://www.heidelberger-katechismus.net/daten/File/Upload/PKH1-04Indonesia.pdf