TEOLOGIA SISTIMATIKA
TS 36- JABATAN JABATAN GEREJAWI
1.Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injilmaupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus. Efesus 4:11-12
2.Paulus secara jelas mengatakan adanya jabatan-jabatan dalam gereja yang bertujuan untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan Tuhan. Jabatan-jabatan tersebut adalah (1) rasul, (2) nabi, (3) penginjil, (4) gembala dan (5) guru. Ketiga jabatan yang pertama ini digolongkan oleh Calvin sebagai jabatan yang extraordinary (luar biasa) karena ketiga jabatan inilah yang mengokohkan berdirinya gereja di tengah-tengah dunia dan menuliskan wahyu khusus Allah kepada manusia. Dua jabatan yang pertama tidak lagi dilanjutkan karena jabatan tersebut hanya ada pada masa-masa tertentu saja. Hanya ada 3 jabatan yang masih berlaku sampai sekarang, yakni penginjil, gembala dan guru.
3.Penginjil adalah jabatan yang lebih rendah dari pada rasul dan nabi tetapi jabatan yang paling tinggi dalam jabatan tetap. Bahkan penginjil adalah jabatan gereja yang turut bersama-sama dengan rasul dan nabi mengokohkan gereja mula-mula. Jabatan ini memang tidak terlalu populer dalam gereja sekarang bahkan cenderung dianggap sebagai junior. Namun bagi Paulus adalah jabatan yang paling tinggi lebih dari gembala dan guru. Menurut Calvin, orang-orang seperti Lukas, Timotius, Titus dan kemungkinan 70 murid yang diutus Kristus (Lukas 10:1) tergolong para penginjil.
4.Jabatan selanjutnya adalah gembala dan guru yang sangat kuat hubungannya dengan gereja. Tanpa 2 jabatan ini gereja tidak mungkin berjalan. Kedua jabatan ini ada di dalam gereja, perbedaannya adalah guru (pengajara) tidak turut dalam menjalankan disiplin gereja dan sakramen ataupun memberikan peringatan kepada jemaat. Guru hanya bertanggung jawab dalam penafsiran yang alkitabiah dan menjaga doktrin yang murni di antara orang-orang percaya.
5.Calvin mengatakan bahwa ada kesamaanan tugas antara jabatan rasul dengan gembala. Tugas yang dilakukan para rasul pada jamannya adalah tugas yang sekarang dikerjakan oleh para gembala, perbedaannya terletak pada cakupan. Para rasul bertanggung jawab atas penggembalaan gereja di seluruh dunia tetapi gembala bertugas hanya pada satu kawanan domba yang dipercayakan kepadanya. Tetapi gembala yang bertugas ditetapkan untuk bertugas dalam gereja mereka masing-masing tersebut tetapi bisa membantu gereja yang lain – jika ada masalah yang membutuhkan kehadirannya atau memerlukan saran, guna menjaga perdamaian antara gereja. Oleh sebab itu, Calvin mengatakan bahwa perlu adanya aturan untuk setiap gembala jemaat yang terikat dan bertanggung penuh atas domba yang dipercayakan kepadanya namun tetap bisa membantu gereja lain tanpa ikatan. Hal ini bertujuan agar pelayanan gereja tidak terjadi tumpang tindih dan demi ketidaktertiban pekerjaan Tuhan.
6.Jabatan-jabatan gereja ini bukanlah ketetepan manusia tetapi ditetapkan oleh Allah sendiri. Sebab Paulus dan Barnabas “menetapkan penatua-penatua bagi jemaat” dalam masing-masing gereja di Listra, Ikonium dan Antiokhia (Kis. 14:21-23). Paulus juga memerintahkan Titus untuk “menetapkan penatua-penatua di setiap kota” (Titus 1:5). Jadi di satu tempat Paulus berbicara tentang bishop di Filipi (Fil 1:1) di lain tempat ia menyebut Arkhipus sebagai bishop di Kolose (Kol 4:17). Dalam catatan Lukas terdapat khotbah Paulus kepada penatua gereja di Efesus (Kis. 20:18-19).
7.Alkitab menggunakan jabatan “bishop”, “penatua,” “gembala/ pendeta,” dan “pelayan/ minister,” secara interchangeable (saling bergantian). Bagi pelayan Firman biasanya digunakan istilah bishop. Pada waktu Paulus meminta Titus untuk menetapkan penatua-penatua di setiap kota ada pernyataan “sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat (bishop) harus tidak bercacat (Titus 1:7, 1 Tim 3:1). Di tempat lain Paulus memberi salam kepada sejumlah bishop dalam satu gereja (Fil 1:1). Dalam Kisah Para Rasul disebutkan adanya sidang penatua Efesus (Kis. 20:17) yang ia sebut sebagai bishop (penilik/ overseer) (Kis. 20:28).
8.Jadi Alkitab sendiri menyatakan bahwa pelayan firman dibatasi hanya kepada jabatan tertentu saja yakni para bishop. Dalam surat kepada jemaat di Efesus Paulus tidak menyebutkan lagi ada jabatan yang menerima tugas pelayanan firman. Tetapi dalam Roma 12:7-8 dan 1 Kor. 12:28 Paulus menyebutkan (selain rasul, nabi dan pengajar) ada orang-orang yang memperoleh karunia untuk “(1)mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, (2)untuk melayani, (3)untuk memimpin, dan (4)untuk berkata-kata dalam bahasa roh.” Calvin mengatakan bahwa hanya tinggal 2 dari 4 tugas yang tetap dalam setiap masa (bukan temporal) bagi jabatan ini yakni memimpin (memerintah) dan melayani (orang miskin). Orang-orang yang memerintah gereja ini (selain rasul, nabi dan pengajar; 1 Kor. 12:28), menurut Calvin, dipilih dari jemaat untuk tugas mengawasi moral hidup jemaat dan menerapkan disiplin gereja bersama para bishop (pelayan firman).
9.Pelayanan untuk melayani orang-orang miskin diberikan kepada diaken. Keberadaan jabatan ini pertama kali disebutkan oleh Lukas dalam Kis. 6:3 berhubung pada waktu timbul “sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari” (Kis 6:1). Para waktu itu tugas melayani orang miskin ditangani oleh para rasul dan berhubung “jumlah murid makin bertambah” maka mereka kewalahan melakukan tanggung jawab mereka. Lalu para rasul mengatakan “kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja” sehingga mereka meminta dipilih 7 orang untuk diangkat menjadi diaken. Tugas utama mereka adalah melayani meja yakni melayani janda-janda, orang miskin dan termasuk orang sakit. Kelompok janda diperjelas oleh Paulus dalam suratnya kepada Timotius; “yang didaftarkan sebagai janda, hanyalah mereka yang tidak kurang dari 60 tahun, yang hanya satu kali bersuami dan yang terbukti telah melakukan pekerjaan yang baik…” (1 Tim. 5:9-12) sebab mereka semua adalah tanggug jawab gereja.
SUMBER:
http://www.studialkitab.com/2010/05/sistem-pemerintahan-dan-jabatan-gereja.html