JABATAN KRISTUS

TEOLOGI SISTIMATIKA

FS 19-JABATAN KRISTUS


JABATAN  SEBAGAI  NABI

1.Perjanjian Lama menggambarkan seorang nabi sebagai seseorang yang menerima Firman (wahyu) Tuhan dan menyampaikannya kepada umat-Nya. Untuk menjadi seorang nabi, seseorang harus menerima Wahyu yang jelas dari Allah. Ia berdiri sebagai pengganti Allah di hadapan umat itu; Allah menggunakan mulutnya untuk menyampaikan apa yang ingin disampaikan-Nya.

2.Perjanjian Lama menjanjikan seorang nabi besar yang akan menyampaikan Firman Allah secara meyakinkan kepada umat-Nya (Ul. 18:15). Yesus adalah nabi tersebut (Kis. 3:22-24). Ia bertindak sebagai nabi, bahkan sebelum Ia datang ke dunia sebagai manusia, karena Ia berbicara melalui para penulis Perjanjian Lama (I Ptr. 1:11). Selama masa pelayanan-Nya di dunia, Ia mengajarkan kepada para pengikut-Nya tentang Allah, dengan perkataan dan perbuatan. Sekarang Ia meneruskan pekerjaan kenabian-Nya dari surga melalui Roh Kudus.

 

JABATAN SEBAGAI IMAM

1.Sementara nabi Perjanjian Lama mewakili Allah di hadapan umat, imam mewakili umat di hadapan Allah. Demikianlah Kristus mewakili umat-Nya di hadapan Bapa (Ibr. 3:1; 4:14).

2.Alkitab mengatakan kepada kita bahwa seorang imam harus diangkat oleh Allah. Ia harus bertindak atas nama manusia dalam hal-hal yang berhubungan dengan Allah. Sebagai contoh, Ia harus mempersembahkan kurban dan persembahan karena dosa, memohon doa syafaat bagi umat yang diwakilinya, dan memberkati mereka (Ibr. 5: 1; 7:25; bdg. Im. 9:22).

3.Yesus mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban keimaman. Kurban-kurban Perjanjian Lama mengerjakan penebusan (karena “menghapus” dosa sehingga mengembalikan si penyembah kepada berkat dan hak istimewa yang dimaksudkan Allah bagi dia) dan dilakukan demi orang lain (karena kehidupan orang lain dan bukan kehidupan si penyembah yang dipersembahkan karena dosa). Kurban Kristus yang dipersembahkan sekali untuk selama-lamanya itu mengerjakan penebusan dan dilakukan demi orang lain, dan itu mendatangkan keselamatan abadi bagi umat-Nya.

4.Kristus memperdamaikan orang berdosa dengan Allah. Allah menunjukkan kasih-Nya kepada umat manusia dengan mengutus Kristus untuk menebus kita dari dosa-dosa kita (Yoh. 3:16). Apa pun yang terjadi, Allah berusaha untuk membawa makhluk ciptaan-Nya kembali kepada-Nya. Jadi, ketika Kristus datang ke dunia, tidak ada perubahan pada diri Allah, hanya terjadi perubahan dalam hubungan-Nya terhadap orang berdosa. Pengorbanan Kristus menutup kesalahan yang berada di antara orang berdosa dan Allah.

5.Kristus juga memohon doa syafaat bagi umat-Nya (Ibr. 7:25). Ia memasuki Tempat yang Kudus di surga dengan mempersembahkan kurban sempurna yang memadai yang Ia persembahkan kepada.Bapa. Dengan demikian, Ia mewakili semua orang yang menaruh iman kepada-Nya dan mengembalikan mereka kepada kedudukan mereka yang dahulu di hadapan Bapa (Ibr. 9:24).

6.Di hadapan Allah, sekarang Kristus menjawab tuduhan Iblis yang terus-menerus dilancarkan terhadap orang percaya (Rm. 8:33-34). Doa dan pelayanan kita telah ternoda oleh dosa dan ketidaksempurnaan: Kristus menyempurnakannya dalam pandangan Bapa, serta tak henti-hentinya Kristus berbicara kepada Bapa demi kepentingan kita. Akhirnya, Kristus berdoa bagi orang percaya. Ia memohon keperluan-keperluan yang kita tidak sebutkan dalam doa-doa kita – hal-hal yang kita abaikan, remehkan, atau yang tidak kita lihat. Ia melakukan ini untuk melindungi kita dari bahaya dan menyanggah iman kita hingga pada akhirnya kita mencapai kemenangan. Ia juga berdoa bagi mereka yang belum percaya. Ia terus-menerus melakukan pekerjaan sebagai pendoa syafaat ini.

 

JABATAN SEBAGAI RAJA

1.Sebagai oknum kedua dari Trinitas, sesama pencipta dengan Bapa, Kristus adalah raja yang kekal atas segala sesuatu. Sebagai Juruselamat, Ia adalah raja suatu kerajaan rohani – itu berarti, Ia memerintah di dalam hati dan hidup umat-Nya. Karena martabat kerajaan rohani-Nya, Kristus disebut “Kepala” gereja (Ef. 1:22).

2.Kristus mengatur dan memerintah segala sesuatu untuk kepentingan gereja-Nya. Ia tidak akan mengizinkan maksud-Nya digagalkan pada akhirnya. Kristus menerima jabatan raja semesta alam ini ketika Allah meninggikan Dia ke tempat yang mulia. di surga. Ia akan menyerahkan kerajaan ini kepada Bapa setelah Ia mencapai kemenangan terakhir atas Iblis (I Kor. 15:24-28), yaitu setelah Ia menghancurkan seluruh tata dunia ini dan membaharuinya. Kemudian alam semesta seperti yang kita ketahui ini tidak ada lagi. Tidak ada lagi raja-raja manusia atau kekuatan-kekuatan jahat yang mampu memerintah. Hanya Kristus dan kerajaan-Nya yang akan kekal selama-lamanya.

 

SUMBER:

https://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=1210&res=almanac