JAWABAN YANG LEMBUT


JAWABAN YANG LEMBUT

Amsal 15:1- Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan kemarahan.

Dalam hidup ini kita senantiasa ditempatkan bersama orang lain. Paling dasar kita hidup bersama anggota keluarga yang lain. Setelah bersekolah kita berhubungan dengan kawan kawan dan guru. Setelah bekerja berhadapan dengan atasan dan kolega kerja. Dalam percakapan tidak tertutup kemungkinan salah ucap atau tergelincir dalam emosi jengkel atau marah.
Ingatlah seseorang yang kepadanya kita beteriak dengan nada marah, yang bersangkutan tidak dapat menolong dirinya kecuali membalasnya dengan teriakan kemarahan yang sama . Dengan pengetahuan ini maka kita dapat mencegah seseorang untuk marah atau mengontrol nada suara orang lain dengan nada suara kita sendiri.
Ilmu jiwa sudah membuktikan kalau kita menjaga suara kita tetap lembut, anda tidak akan marah.
Ilmu jiwa membenarkan tulisan Alkitab secara ilmiah bahwa “Jawaban yang lembut akan mengenyahkan kemarahan.

(When a person is shouted at, he simply cannot help but shout back. …….. You can use this scientific knowledge to keep another person from becoming angry; control the other person’s tone of voice by your own voice. Psychology has proved that if you keep your voice soft, you will not become angry. Psychology has accepted as scientific the biblical injunction, “A soft answer turneth away wrath.”( Les Giblin) )

Hari ini dan hari hari mendatang usahakan jawaban yang lembut walaupun anda sedang marah. Biar Roh Kudus mengontrol hati, pikiran dan perkataan perkataan kita. Disnilah rawatan rohani diri sendiri kita praktekan. Kalau sampai gagal, kita terpancing sampai menjadi marah, datanglah dalam pengakuan dosa kepada Tuhan Yesus dan kalau hubungan dengan sesame terganggu jangan segan segan juga untuk meminta maaf. Dengan tindakan tindakan tadi maka damai sejahtera kita dengan Tuhan dan sesama tetap terpelihara. Jadikan jawaban yang lembut menjadi bagian dari gaya hidup kita.