1.Beberapa kelompok Kristen percaya akan mortalisme jiwa atau kesementaraan jiwa artinya jiwa tidak kekal. Mereka berpendapat bahwa jiwa orang mati tertidur ketika jasmaninya mati. Kristen atau “tidur jiwa”, dan percaya akan penghakiman umum (“Pengadilan Terakhir“) saja. Denominasi-denominasi yang menganggap bahwa arwah berada dalam keadaan antara tanpa kesadaran misalnya kaum Unitarian awal,, Universalis Kristen, Kristadelfian, Advent Hari Ketujuh, dan Saksi-Saksi Yehuwa. Kelompok-kelompok tersebut juga meyakini bahwa Kristus sendiri wafat, tidak sadarkan diri, dan “tertidur” selama berada di kubur-Nya.
2.Mereka berpendapat bahwa cerita mengenai orang kaya dan Lazarus adalah suatu perumpamaan yang menggunakan kerangka pandangan Yahudi akan Pangkuan Abraham, bermakna metaforisdan bukan ajaran definif mengenai keadaan antara karena beberapa alasan. Mereka menafsirkan Wahyu 20:13-14 dengan arti, setelah dikosongkan dari arwah-arwah, Hades dan kematian akan dilemparkan ke dalam lautan api
Gereja Anglikan Inggris memiliki berbagai pandangan mengenai keadaan orang setelah mengalami kematian.
Beberapa kalangan, misalnya N. T. Wright, mengemukakan suatu pandangan tentang kubur yang memandang Hades sebagai suatu tempat di mana arwah tertidur, dan E. W. Bullinger berargumen tentang terhentinya jiwa antara wafatnya dan kebangkitan.[34]