JOE BIDEN DAN DONALD TRUMP
1.Berita surat kabar, televisi dan berbagai medsos, ramai membicarakan kemenangan Joe Biden sebagai Presiden terpilih Amerika Serikat. Para pendukungnya turun kejalan merayakan kemangangan tersebut. Sementara itu Presiden yang masih menjabat yaitu Donald Trump belum bisa menerima kekalahannya dan masih akan mengusahakan jalan hukum untuk menggugat.Tentu saja para pengikutnya yang tidak sedikit jumlahnya mendukung Langkah Presiden Trump tersebut.
2.Dalam konteks diatas kalah atau menang adalah suatu hukum kepastian yang tidak dapat dihindari dan tidak bisa kita ingkari. Masalahnya sekarang bagaimana mensikapi kemenangan dan terutama bagaimana mensikapi kekalahan. Bagi yang menang diingatkan untuk tidak lupa diri, menjadi sombong dan melupakan misi pokok yang dipercayakan kepadanya. Bagi yang kalah, biarlah belajar menerima kekalahan dengan legowo,dan berisfat kesatria mampu memberi selamat kepada yang menang. Biarlah yang kalah selalu ingat bahwa itu bukan akhir segalanya. Masih ada hari esok untuk meraih kemenangan dibidang yang sama atau dibidang yang lain.
3.Melalui iman Kristiani kita dapat melihat menang dan kalah dalam perspektif kekekalan. SEmua kemanangan dan kekalahan adalah peristiwa peristiwa dunia yang memberi manafaat sementara bagi yang menang dan membawa akibat sementara pula bagi yang kalah. Itu yang terjadi dalam konteks politik , ekonomi, olah raga dan berbagai bidang hidup lainnya.
4.Kita harus mampu melihat lebih dari aspek kenikmatan, atau kedukaan yang sementara. Alkitab mengajak kita mampu melihat kepada aspek kekekalan, termasuk kesukaan yang kekal atau kedukaan atau kesengsaraan yang kekal. Kesukaan yang kekal disebut surga sedang kedukaan penderitaan kekal disebut neraka. Disini kita mendapati kemenangan yang total atau kekalahan total. Berita gembira dari Alkitab berkata bahwa kemenangan total bukan dicapai oleh usaha sendiri, tetapi dengan menerima dan percaya Tuhan Yesus sebagai juru selamat. (Yoh.3:16). Mana yang anda pilih? Bertindaklah sekarang.