JOHN HUS
1.John Hus dilahirkan di kota Husinetz, wilayah Bohemia Selatan, dari sebuah keluarga petani. Pendidikan dasar dan menengahnya ditempuh di Husinetz, tetapi kemudian melanjutkan studi theologinya ke Universitas Charles, di Praha, yang diselesaikannya tahun 1396.
Hampir semua macam buku dibacanya, baik itu buku-buku teologia yang diakui resmi oleh gereja maupun yang dianggap sesat oleh gereja, seperti halnya buku karangan para pembaharu gereja Bohemia, Milic, Yanov, dan buku-buku John Wycliffe, sang reformator Inggris.
2.Pada tahun 1401 ia ditahbiskan menjadi imam dan tahun 1402 diangkat menjadi rektor Universitas di Praha. Di kampus inilah John Hus menghabiskan sebagian besar waktunya. Namun disamping tugasnya sebagai rektor, ia juga menjadi pengkhotbah rutin di Kapel Betlehem, sebuah kapel yang sangat berpengaruh, yang letaknya tidak jauh dari universitas itu. Di Kapel ini Hus berkotbah dua kali sehari. Kapel Bethlehem banyak dihiasi dengan lukisan-lukisan gambar Kristus dan Paus, namun dengan prilaku yang justru sangat berlawanan. Di satu sisi adalah gambar Kristus yang sedang berjalan tanpa alas kaki, di sisi lain gambar Paus yang sedang menunggang kuda. Di satu sisi gambar Yesus yang sedang membasuh kaki murid-murid-Nya, di sisi lain gambar Paus yang sedang diciumi kakinya. Hus sangat geram dengan sifat keduniawian para rohaniwan gereja saat itu, termasuk Paus. Pada kesempatan berkotbah inilah ia terus menerus mengajarkan tentang kesucian pribadi dan kemurnian hidup. Tapi tak jarang ia gunakan kesempatan kotbahnya untuk mengkritik kehidupan gereja, khususnya para klerus, uskup dan juga kepausan. Dari semua kotbahnya sangat jelas terlihat bahwa ajaran tentang otoritas Alkitab adalah penekanan utamanya.
3.Ajaran-ajaran Wycliffe dikuliahkannya kepada mahasiswanya, bahkan karangan Wycliffe “Trialogus” diterjemahkannya ke dalam bahasa Cekoslowakia. Banyak orang tertarik dengan ajaran yang baru itu sehingga Hus menjadi sangat terkenal, bahkan sampai ke kalangan aristokrat, termasuk sang ratu. Ketika pengaruh Hus di universitas semakin besar, maka semakin populerlah tulisan-tulisan Wycliffe.
Namun dari pihak gereja, hal ini dipandang sebagai malapetaka. Uskup Agung Praha menolak ajaran Hus dan mulai memerintahkan Hus untuk berhenti berkotbah. Namun Hus menolak perintah tsb. Paus Innocentius VII (salah satu dari tiga Paus hasil Skisma Besar) memerintahkan Uskup Agung Bohemia untuk mengambil tindakan-tindakan perlawanan terhadap ajaran Wycliffe yang sudah dinyatakan sesat pada tahun 1407. Universitas secara khusus diperintahkan untuk membakar semua tulisan-tulisan Wycliffe. Paus John XXIII akhirnya menempatkan Praha di bawah “interdict” — suatu tindakan untuk mengucilkan seluruh kota itu, sehingga tidak ada seorang pun di kota itu yang dapat menerima sakramen gereja. Demi jemaat, akhirnya Hus bersedia meninggalkan kota Praha. Namun, Hus mempunyai cukup banyak pendukung. Tantangan- tantangan yang dihadapi Hus justru membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Bohemia, termasuk Raja Bohemia.
4.Di luar kota Praha Hus terus melanjutkan perjuangannya dengan mengembangkan perlawanan terhadap gaya hidup yang amoral dari kaum rohaniwan, termasuk Paus, bahkan menegaskan bahwa hanya Kristus lah Kepala Gereja, bukan Paus. Dalam bukunya yang berjudul “On the Church”, Hus mencela otoritas kaum rohaniwan, tapi menekankan bahwa hanya Allah yang dapat mengampuni dosa. Menurut Hus, jika doktrin gereja bertentangan dengan ajaran Alkitab, maka ajaran Alkitab lah yang harus dijunjung tinggi.
5.Menyadari sangat berbahayanya ajaran-ajaran Wycliffe, yang dipopulerkan oleh Hus, bagi Gereja Katolik Roma saat itu, maka Paus Gregorius memperingatkan Uskup Agung agar melakukan tindakan yang tegas terhadap Hus dan tulisan Wycliffe. Oleh karena itu pada bulan Juni 1408 diadakan sidang sinode yang memutuskan untuk membrendel semua tulisan Wycliffe dan meminta Hus untuk tidak lagi mengajarkannya.
Akhirnya Paus John XXIII menggunakan kekuasaannya untuk mengucilkan Hus dan para pendukungnya dari gereja. John Hus ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara.
6.Pada tanggal 6 Juli 1415, sidang konsili di hadapan jemaat membacakan tiga puluh tuduhan yang diberikan kepada ajaran Hus, yang mana tidak satu pun dari tuduhan itu betul. Gereja akhirnya memutuskan dengan resmi menyatakan bahwa Hus adalah pengajar sesat, jabatannya sebagai imam dicopot dan ia diserahkan kepada pihak otoritas sekuler untuk segera dihukum mati pada hari itu juga.
Walaupun John Hus telah mati dibakar hidup-hidup, tetapi pengajarannya masih terus dikumandangkan oleh para pengikutnya yang setia. Mereka menamakan diri Kaum Hussit. Selama beberapa waktu pengikut kelompok ini dikejar-kejar dan dihambat dengan sangat kejam. Namun pemerintah Bohemia dan Gereja Katolik Roma tidak mampu membendung semangat mereka. Setelah melewati perang Hussit yang panjang akhirnya Gereja Hussit diakui keberadaannya di Bohemia disamping Gereja Katolik Roma.
Sumber:
http://reformed.sabda.org/john_wycliffe_dan_john_hus