KAPANKAH PANDEMI INI AKAN BERAKHIR?
00:06
Bayangkan situasi kurang menyenangkan ini. Beberapa bulan lalu, virus pernapasan yang sangat menular dan kadang mematikan menginfeksi manusia untuk pertama kalinya. Virus lalu berkembang lebih cepat dari yang bisa dikendalikan oleh upaya kesehatan masyarakat. Saat ini World Health Organization (WHO) telah menyatakan pandemi, yang artinya virus telah menyebar ke seluruh dunia. Angka kematian terus bertambah dan semua orang bertanya hal yang sama: kapan pandemi akan berakhir?
00:37
WHO akan menyatakan pandemi telah berakhir saat infeksi berhasil dikendalikan dan tingkat penularan berkurang secara signifikan di seluruh dunia.
00:47
Namun, kapan hal itu terjadi tergantung langkah pemerintah global selanjutnya. Pemerintah memiliki tiga pilihan: “Berlomba dengan virus”, “Tunda dan Vaksinasi”, atau “Koordinasi dan Hancurkan”. Salah satunya mungkin pilihan terbaik, dan mungkin tak seperti yang Anda kira.
01:05
Di pilihan pertama, pemerintah dan masyarakat tidak melakukan apa pun selain membiarkan orang terpapar virus secepat mungkin. Tanpa waktu untuk mempelajari virus, dokter hampir tak tahu cara menyelamatkan pasien, dan kapasitas rumah sakit mencapai puncaknya dalam waktu singkat. Sekitar jutaan hingga ratusan juta jiwa melayang, baik disebabkan oleh virus maupun kegagalan sistem kesehatan. Tak lama kemudian, mayoritas orang yang terinfeksi akan meninggal, atau bertahan dengan cara meningkatkan respons imun. Pada titik inilah imunitas kawanan muncul, yaitu saat virus tidak dapat mencari inang baru lagi. Sehingga pandemi berakhir sesaat setelah kemunculannya.
01:48
Namun ada cara lain untuk membangun imunitas kawanan tanpa mengorbankan begitu banyak jiwa. Mari kita kembali ke saat WHO menyatakan pandemi. Kali ini, pemerintah dan masyarakat di seluruh dunia menahan penyebaran virus untuk memberi waktu bagi lembaga penelitian memproduksi vaksin. Tambahan waktu penting ini diperoleh melalui pengujian massal untuk mengidentifikasi pembawa, mengisolasi orang yang terinfeksi dan orang-orang yang berinteraksi dengannya, serta menjaga jarak fisik.
02:21
Meskipun upaya ini diberlakukan, virus tetap menyebar dengan perlahan, menimbulkan ratusan ribu korban jiwa. Beberapa kota berhasil mengendalikan wabah dan kembali ke kegiatan normal, tetapi virus kembali muncul, dan kembali menjaga jarak fisik setiap muncul kasus baru. Dalam beberapa tahun ke depan, satu atau beberapa vaksin akan tersedia dengan bebas berkat upaya dari seluruh dunia. Setelah 40-90% populasi divaksin— jumlah pastinya bervariasi tergantung dari virus— imunitas kawanan terbentuk, dan pandemi berangsur surut.
03:00
Mari kembali ke awal untuk mempertimbangkan strategi terakhir: Koordinasi dan Hancurkan. Tujuannya adalah membuat virus kelaparan secara simultan, melalui kombinasi karantina, jaga jarak sosial, dan pembatasan perjalanan. Faktor pentingnya adalah menyamakan respons. Dalam pandemi tipikal, saat terjadi puncak penularan di satu negara, negara lain mungkin baru menemukan kasus pertamanya. Daripada tiap pemimpin hanya merespons apa yang terjadi di wilayah hukumnya, lebih baik menjadikan dunia sebagai satu sistem raksasa yang saling terkait. Jika dikoordinasikan dengan tepat, pandemi dapat diakhiri hanya dalam beberapa bulan, tanpa mengorbankan banyak jiwa. Namun sampai virus benar-benar dimusnahkan—yang hampir tak mungkin— selalu akan ada risiko terjadi pandemi lagi. Berbagai faktor seperti hewan yang membawa dan menularkan virus mungkin menihilkan upaya terbaik kita. Jadi strategi mana yang terbaik bagi virus pernapasan yang mematikan ini?
04:05
Berlomba dengan virus adalah solusi singkat, tapi akan menjadi bencana global, dan mungkin tak berguna jika orang dapat terinfeksi kembali. Menghancurkan virus melalui Koordinasi cukup menarik karena kecepatannya, tetapi hanya akan berhasil dengan kerja sama global, yang nyaris tak mungkin. Itu sebabnya vaksinasi, dibantu dengan koordinasi global sebanyak mungkin, dianggap sebagai strategi yang mungkin berhasil; ini pilihan yang perlahan, tenang, dan telah terbukti berhasil. Meski pandemi resmi berakhir saat vaksin belum tersedia, virus musiman mungkin muncul kembali, sehingga vaksin akan terus melindungi. Meskipun butuh bertahun-tahun untuk menciptakannya, gangguan terhadap hidup kebanyakan orang tak akan berlangsung selamanya. Terobosan dalam pengobatan dan pencegahan gejala dapat menjinakkan virus, sehingga tak memerlukan upaya pengendalian yang ekstrem. Percayalah: pandemi akan berakhir.
05:07
Peninggalannya akan abadi, tetapi tak semuanya buruk; terobosan, pelayanan masyarakat, dan sistem yang kita bangun dapat digunakan untuk perbaikan bagi semua orang. Jika kita mengambil inspirasi dari kesuksesan dan pelajaran dari kegagalan, kita dapat meredam potensi pandemi berikutnya dengan sangat terkendali hingga anak cucu kita bahkan tak akan tahu namanya.
Reno Kanti Riananda, Translator
Elda Indriasari, Reviewer