1.Karl Barth (10 Mei 1886 – 10 Desember 1968) adalah seorang teolog Kristen yang berpengaruh. Ia juga seorang pendeta ditahbiskan di Swiss Reformed Church dan pemikir terkemuka dalam gerakan neo-ortodoks.
Kontribusi terbesar beliau adalah perubahan radikal dari arah teologi orientasi abad ke-19 ke arah pembaharuan pemahaman ortodoks yang menangani realitas kehidupan yang suram pada abad ke-2012.
Barth dikenal karena menggeser seluruh diskusi teologis ke sekitar Yesus, dan karyanya yang paling signifikan adalah summa teologinya yang berjudul Church Dogmatics, yang mencakup doktrin tentang Firman Allah, doktrin tentang Allah, doktrin tentang rekonsiliasi, dan doktrin tentang penebusan 1.
2.Seperti banyak teolog Protestan pada masanya, Barth dididik dalam teologi liberal yang dipengaruhi oleh Adolf von Harnack, Friedrich Schleiermacher, dan lainnya. Karir pastoralnya dimulai di kota pedesaan Swiss, Safenwil, di mana dia dikenal sebagai “Pendeta Merah dari Safenwil”. Di sana, dia semakin kecewa dengan Kekristenan liberal yang telah dia pelajari. Hal ini mendorongnya untuk menulis edisi pertama dari suratnya kepada orang-orang Roma (dikenal juga sebagai Roma I), yang diterbitkan pada tahun 1919, di mana dia bertekad untuk membaca Perjanjian Baru dengan cara yang berbeda.
3.Barth mulai mendapatkan pengakuan dunia yang signifikan dengan terbitnya edisi kedua komentarnya, Surat kepada Orang-orang Roma, pada tahun 1921, di mana dia secara terbuka memisahkan diri dari teologi liberal. Pengaruh Barth meluas jauh di luar ranah akademis hingga ke budaya mainstream, sehingga dia tampil di sampul majalah Time pada 20 April 1962.
4.Karya-karya Barth juga memengaruhi banyak teolog penting seperti Dietrich Bonhoeffer yang mendukung Gereja Pengakuan, Jürgen Moltmann, Helmut Gollwitzer, James H. Cone, Wolfhart Pannenberg, Rudolf Bultmann, Thomas F. Torrance, Hans Küng, serta penulis seperti Flannery O’Connor, John Updike, dan Miklós Szentkuthy. Selain itu, Barth juga berpengaruh besar pada etika Kristen modern, memengaruhi karya-karya etis seperti yang dilakukan oleh Stanley Hauerwas, John Howard Yoder, Jacques Ellul, dan Oliver O’Donovan .1