KARUNIA KARUNIA ROHANI 3
I KORINTUS 12:4-11
MENCARI DAN MENEMUKAN
1.Dalam tulisannya rasul Paulus mengasumsikan bahwa tiap anggota jemaat sudah mengenali akan karunia rohani mereka masing masing . Ia berkata kepada jemaat, jika nubuat,lakukan itu sesuai dengan kadar iman kita, ia yang membagi bagikan sesuatu, baiklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas (Rom.12:6-8). Demikian pula halnya dengan rasul Petrus yang mengasumsikan hal itu seperti yang dapat kita baca dalam dalam I Pet.4:10 –Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
2.Sekarang masalahnya bagaimana dengan anggota jemaat tahu akan karunia rohani yang telah diberikan Roh Kudus kepadanya?
Menghadapi pertanyaan ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
2.1.Masing masing anggota bertanya kepada diri masing masing dalam doa dan pembacaan firman, apakah karunia rohani yang telah diberikan Roh Kudus kepadanya.
2.2.Anggota jemaat ini juga dapat membuka lebar lebar matanya di jemaat dimana mereka menjadi anggota. Hendaknya mereka bertanya diri pelayanan apa yang dapat dilakukannya sesuai dengan minat, kemampuannya untuk pembangunan jemaat. Dengan melihat kesempatan dan ketika kesempatan diberikan ia dapat terlibat dalam pelayanan ,nanti ia akan makin mengerti akan karunia apa yang diberikan Roh Kudus untuk pembangunan jemaatnya.
2.3.Kemungkinan ketiga ia dapat konsultasi dengan pendeta, elder atau anggota lain kalau kalau mereka dapat membantu menunjukkan karunia rohani apa yang mereka lihat dalamm dirinya.
2.4.Kemudian bagi para pimpinan gereja adalah menjadi tugas mereka untuk membuka seluas mungkin kemungkinan kemungkinan pelayanan sehingga anggota jemaat melihat karunia mereka dan mampu terlibat dalam pelayanan tersebut.
3.Nasehat kepada para anggota coba sambil menantikan kepastian akan karunianya, coba terjun saja disalah satu bidang pelayanan. Nanti disana anda akan tahu akan karunia rohani anda. Bagi yang mau terjun dalam bidang doa syafaat silahkan ikut terlibat dalam persekutuan doa, bagi yang mau terjun di sekolah minggu silahkan lakukan itu, juga dalam bidang paduan suara, bidang dapur, bidang perparkiran,bidang pelawatan, dllnya. Dengan terjun dan terlibat anda akan makin mengerti akan karunia rohani yang Roh Kudus telah berikan kepada anda sekalian.
4.Bagi mereka yang mempraktekkan karunia rohaninya ini biar selalu mereka ingat tidak semua anggota jemaat memiliki karunia rohani yang sama. Yang dipersekutuan doa tidak perlu mengharapkan semua anggota ikut persekutuan doa syafaat, demikian pula kelompok paduan suara tidak dapat mengharapkan semua ikut paduan suara, demikian pula dengan guru sekolah minggu tidak mungkin mengharapkan semua ikut mengajar sekolah minggu. Ingat akan masing masing karunnia rohani yang berbeda, jalani itu dimasing masing bidang dengan sukacita dan bertekun.
5.Persoalan berikutnya bagi mereka yang ingin menambah karunia rohaninya. Rasul dalam I Kor.12:31 menulis:”Jadi berusahalah untuk mencari karunia karunia yang paling utama., kemudian dalam I Kor.14:1 dikatakan kejarlah kasih. Nanti dalam I Kor.14:5 dikatakan , supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu supaya kamu bernubuat. Jadi disini ukuran lebih utama, cari tambahan karunia dimaksudkan mencari yang dapat lebih membangun jemaat.
6.Motif pencarian tambahan karunia rohani penting untuk diperhatikan. Apakah motifnya untuk menaikkan gengsi? Kita tidak memiliki karunia untuk membuat mujjizat, kemudian kita minta tambahan karunia ini karena kita ingin agar kita lebih terpandang dan lebih berwibawa dilingkungan gereja. Ini yang menjadi motif dari Simon si pembuat sihir di Kis.Ras.8:9.. Ia tukang sihir yang membuat banyak orang takjub. Kemudian Filipus datang mengabarkan injil, banyak orang percaya dan dibaptis. Simon tukang sihir juga percaya dan setelah itu mengikuti pelayanan Filipus. Simon takjub akan banyak perbuatan ajaib yang dilakukan Filipus. Petrus dan Yakobus diutus ke Samaria untuk melihat dari dekat pelayanan filipus. Ketika Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan maka orang orang tersebut menerima Roh Kudus. Melihat itu Simon tukang sihir ini berkata kpd Petrus “Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya kalau aku menumpangkan tanganku diatas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus.” Disini Simon tukang sihir ini minta karunia, tidak lain untuk kepentingan pribadi agar supaya ia lebih bergengsi dengan karunia tambahan ini. Tentu saja permintaan semacam itu serta merta ditolak oleh Petrus.
7.Dengan demikian bagi mereka yang ingin tambahan karunia rohani oke oke saja sejauh itu dalam kasih akan dipakai untuk membangun jemaat. Katakanlah anggota ini melihat ada satu bidang pelayanan yang belum tergarap baik, boleh boleh saja ia minta kepada Roh Kudus karunia tertentu agar ia boleh melayani dibidang pelayanan yang belum tergarap dengan baik tadi. Roh Kudus sesuai dengan kehendakNya yang bebas dapat memberikan dengan akan memberikan dengan limpahnya atau juga tidak memberikannya kalau ada pertimbangan pertimbangan lain.
.
PENUTUP
Setelah mendengar uraian yang panjang lebar ini mengenai karunia karunia rohani, kiranya kita tidak lagi termasuk golongan yang tidak tahu apa apa mengenai karunia rohani. Setelah mendengar uraian kali ini kita semua diharapkan menjadi lebih faham apa yang dimaksudkan dengan karunia karunia rohani. Kemudian bagi mereka yang telah mengenalinya, pertanyaannya, apakah aku sudah menggunakannya untuk pembangunan jemaat Tuhan ditempat ini? Bagi mereka yang sudah menggunakannya, pertanyaannya sudahkah aku mengobarkan karunia rohaniku ini. Mari kita meneruskan perjalanan hidup kita sebagai orang Kristen dengan memakai karunia rohani ini dan membangun jemaat bagi kemuliaan Tuhan.