TEOLOGI SISTIMATIKA
TS 50- KEBANGKITAN TUBUH
DIBANGKITAKAN MENJADI SEPERTI YESUS
1.Kematian tidak perlu ditakutkan oleh orang Kristen. Kita akan hidup dalam tubuh sebenarnya seperti sekarang, karena kata Paulus: “kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia. . .” (FILIPI 3:20, 21). Tujuan Injil adalah membawa hidup kekal dan keabadian kepada semua yang mau percaya. Karena tubuh orang benar akan “seperti tubuh kemuliaanNya,” kita mungkin berpikir seperti apa tubuh kita saat kebangkitan. Yohanes berkata: “akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya” (1 Yoh.3:2). Saat Tuhan kita naik kesorga, Dia berumur 33 tahun, manusia yang masih muda. Kepikunan tidak bisa menguasai Tuhan kita saat Dia mati diatas salib untuk dosa kita. Dalam Mazmurnya, Daud meninggikan Kristus, kita membaca: “dari kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun” (Psalm 110:3). Suatu pikiran yang indah! Kita akan dibungkus dengan kemudaan selamanya. Kita akan seperti Dia, seperti tubuh kemuliaanNya.
2.Kristus akan “mengubah tubuh hina ini” (Fil 3:21). Kata “merubah” artinya mengubah bentuk. Disini dikaitkan dengan metamorfosis dimana perubahan bentuk dan struktur tubuh mahluk hidup terjadi. Saat Tuhan kita membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes kegunung, kita membaca bahwa “Dia berubah bentuk dihadapan mereka” (Mat. 17:2). Kristus muncul selama beberapa waktu dalam tubuh kemuliaanNya. Dia berubah bentuk (atau metamorphosed) dihadapan mereka. Itu adalah tubuh setelah kebangkitan saat Dia muncul dihadapan para murid dibelakang pintu tertutup (Yoh.20:19). Perubahan yang akan dialami orang percaya saat kebangkitan akan berhubungan dengan tubuh mereka, yang didalamnya ada dosa, karena setiap orang Kristen harus mengakui, “Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik.” (Rom. 7:18). Kata “berubah” juga bisa menunjuk pada bagian rohani manusia, seperti kata Kenneth Wuest: “Kata “berubah” dari Yunaninya menyatakan sesuatu yang diluar, yang perubahannya dari tampak luar.”
3.Secara biologis, perubahan ulat menjadi kupu-kupu disebut “metamorfosis.” Ulat yang jelek, diubah dalam kubur yang digulung sendiri. Sementara kepompong kelihatannya mati dan tanpa bentuk yang kuat. Tapi setelah matahari musim semi menyinari kepompong itu, keluarlah kupu-kupu yang indah. Walau kupu-kupu berbeda penampilan dari ulat, kita mengenali serangga bersayap indah ini dulu adalah ulat. Kebangkitan tubuh mirip dengan itu. Sekarang kita memiliki tubuh yang hina. Yakobus berkata bahwa itu “tubuh yang hina” “sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput.” (Yakobus 1:10). Tubuh Adam, dalam keadaan aslinya, dipenuhi kemuliaan, tapi saat dosa masuk kemuliaan diganti dengan kehinaan. Dalam tubuh hina sekarang kita tidak layak masuk kedalam kemuliaan Tuhan, tapi kita berharap saat Tuhan kembali, Dia akan mengubah tubuh hina menjadi seperti tubuh kemuliaanNya. Itu merupakan tubuh yang biasa kita kenali, tapi akan diubah menjadi mulia.
MENJAWAB YANG SKEPTIS
1.Sebagian orang yang skeptis mengatakan bahwa tidak mungkin tubuh yang sama yang sudah lebih dari ratusan tahun, menjadi debu akan dibangkitkan lagi. Mereka menambahkan bahwa elemen yang membentuk tubuh mungkin sudah menjadi bagian dari tubuh lain, Sebagai contoh, tubuh yang mati akan hancur. Diatas kuburan tubuh itu, sebuah pohon mungkin tumbuh. Jika buah pohon itu dimakan manusia lain, elemen yang sudah terurai dalam kubur akan menjadi bagian dari tubuh manusia lain. Mereka menyimpulkan bahwa tidak mungkin membangkitkan tubuh yang sama.
2.Tuhan menjawab hal ini. Kita membaca: “Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?” (1 Kor 15:35) Untuk menjawab hal ini Paulus menggunakan gambaran seorang petani menabur benih. Saat petani menjatuhkan benih ketanah, dia tahu bahwa saat benih mati, itu bukan akhir dari usahanya. Dia tahu bahwa dari satu benih akan muncul kehidupan yang lebih besar, menghasilkan lebih banyak dari yang dia tabur. Benih yang sebenarnya tertanam dia tidak melihatnya. Tapi ada identitas jelas. Ini sama dengan kebangkitan tubuh. “Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu. Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain. Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya: Ia memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri.” (1 Kor 15:36-38).
3.Tuhan tidak harus menggunakan setiap bagian tubuh saat membangkitkannya dari kubur. Pemikiran seperti itu tidak diajarkan Alkitab. Sebenarnya, memang benar bahwa bagian tubuh kita menjalani perubahan secara periodic. Kita menerima tubuh baru setiap 7 tahun. Kita mungkin tidak sadar akan perubahan itu. Tubuh kita tidak sama dengan tubuh kita 7 tahun lalu. Tetap ada identitas yang dipertahankan, tapi tidak ada satu selpun yang sama dengan 7 tahun lalu. Dalam kebangkitan tubuh orang percaya akan membawa identitas mereka sendiri. Dr. Wilbur M. Smith pernah berkata: “Kenyataan bahwa setelah kematian tubuh kita tersebar, tidak menyulitkan Tuhan, dalam membuat tubuh itu kembali diubah dalam kemuliaan.” Melalui kelahiran baru kita dilahirkan kembali kedalam Kerajaan Allah, suatu Kerajaan yang tidak bisa hancur. Karena dosa tidak bisa masuk, tidak ada bahaya kehancuran. Kebangkitan menjadi peristiwa dimana tubuh kita menjadi tidak bisa hancur dan mewarisi Kerajaan Allah.
SUMBER:
https://bible.org/seriespage/kebangkitan-tubuh