KEBERHASILAN DAUD
Baca: 2 Samuel 5:1-10
1.Daud, , diurapi menjadi raja di 1 Samuel 16. Saat itu kemungkinan ia masih remaja. Baru 21 pasal kemudian, dalam perikop hari ini, ketika ia berumur 30 tahun (ay. 4), setelah mengalami berbagai peristiwa yang membentuk karakternya, ia ditetapkan menjadi raja atas seluruh Israel dan Yehuda (ay. 5).
Maka para tua-tua Israel melantik Daud sebagai raja Israel (3). Di Hebron Daud memerintah atas Yehuda tujuh tahun enam bulan, dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun atas seluruh Israel dan Yehuda.
2.Setelah itu, Daud bermaksud menjadikan Yerusalem sebagai ibukota
karena lokasinya yang sangat strategis. Namun di situ tinggal
orang Yebus (6). Orang Yebus adalah keturunan Kanaan, anak ketiga
dari Ham (Kej. 10:6, 15-16). Sebenarnya di masa silam Yosua telah
merebut Yerusalem (Yos. 10), tetapi suku Benyamin tidak mengusir
mereka (Yos. 1:21) hingga mereka tetap ada di Yerusalem sampai
masa Daud. Maka pengusiran terhadap orang Yebus dari Yerusalem, di
sisi lain dapat dikatakan sebagai upaya meneruskan perintah Allah
yang dinyatakan pada zaman Musa (Kel. 23:23-24; Ul. 7:1-2, 20:17).
3.Tentu saja orang Yebus tidak tinggal diam. Bagai melancarkan perang
urat syaraf, orang Yebus menyatakan bahwa kota mereka sangat aman
sehingga orang buta dan orang timpang pun akan membuat Daud tidak
mampu merebut wilayah mereka (6). Orang Yebus berani menyombongkan
diri karena menganggap lokasi mereka akan sulit ditembus oleh Daud
dan pasukannya (6). Namun dengan strateginya, Daud berhasil
mengalahkan orang Yebus dengan masuk melalui saluran air (8),
suatu strategi yang mungkin tak pernah diduga oleh orang Yebus
sebelumnya.
Aplikasi
1.Dari bacaan sebelumnya khususnya di Kitab 1 Samuel kita membaca setelah Daud di urapi Samuel menjadi raja, itu semua tidak segera terwujud menjadi nyata. Bahkan berbagai pengalaman pahit seperti dikejar kejar Saul dialami Daud. Ia bersabar dalam iman kepada Tuhan dalam menjalani semuanya itu. Kesabarannya membuahkan hasil dimana Daud menjadi raja atas Yehuda dan Israel dalam bacaan kita.
2.Dalam hidup sehari hari banyak contoh yang dapat kita pelajari mengenai waktu dan kesabaran dibutuhkan. Misalnya saja beras. Itu harus ditanaman sebagai tanaman padi. Butuh waktu dan pemeliharaan melalui hujan dan panas sehingga akhirnya panen. Kemudian nanti hasil panen diolah sehingga menghasilkan beras dan gabah.
3.Dalam zaman yang serba cepat dan instan tidak semua bisa dilakukan dengan cepat dan instan. Itu juga berlaku bagi bayi yang harus berada dikandungan ibu selama 9 bulan. Waktu dan persiapan juga dibutuhkan untuk seseorang yang akan dipakai Tuhan. Seperti halnya Daud..
4.Prinsip yang sama diberlakukan Tuhan atas kita. Mengingat itu ketika kita mengalami berbagai kesulitan, ingat bahwa kita sedang diproses untuk menjadi orang yang lebih baik kwalitasnya dan dipersiapkan untuk menjadi hamba Tuhan dan saksiNya.
5.Catatan selanjutnya keberhasilan Daud setelah menjadi raja dalam 2 Samuel 5 yaitu kemenangan terhadap orang Yebus dan orang Filistin semuanya diungapkan di ayat 10 – lalu makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab Tuhan semesta alam menyertainya. Dalam hidup kita juga akan menghadapi banyak masalah dan peperangan rohani. Dengan penyertaan Tuhan kita disanggupkan dan dimampukan untuk mengatasi segala masalah dan menjadi pemenang daam peperangan yang kita hadapi.
WE MUST FIRST CONQUER INTIMIDATION
a. The first response of the Jebusites that possessed the city of Jerusalem was a response to intimidate David’s men
b. They mocked them by lining the blind and the lame along the wall to reveal the futility of what they were trying to do.
c. No doubt there was some among the ranks of the children of Israel who believed this trap and was at that time ready to return home.
INTIMIDATION IS THE ENEMY’S LAST HOPE FOR VICTORY.
1. The worst thing that can happen to the enemy is for you to realize the power and promise you possess.
2. He’ll mock our ability. (Say you don’t have the talent or the skill)
3. He’ll mock our spirituality. (Your not spiritual enough to content with such an enemy)
4. He’ll mock our past failures. (Remind you of the times you’ve failed before)
INTIMIDATION DISTRACTS US FROM WHO WE’RE WITH.
1. Joab didn’t fall for the strategy of the enemy because his attention was on one thing – who he was with – the “anointed one”, the King.
PERTANYAAN:
Proyek/Rencana/Program apa yang sedang anda jalani sekarang ini? Menghadapi berbagai kesulitan? Atasi segala perkataan perkataan yang melemahkan anda. Jangan putus asa dan putus usaha. Tuhan yang beserta dengan anda akan memberi keberhasilan.
KATA PEGANGAN: KEBERHASILAN DIDAPAT DARI KERJA KERAS , KETEKUNAN, KESABARAN DAN TENTUNYA TIDAK DAPAT DITAWAR ADANYA BERKAT TUHAN.