PELENGKAP KATEKISMUS HEIDELBERG: Bidang Kebudayaan
15. Pertanyaan: Wujud seni yang lain adalah busana. Bagaimana kita memandang tentang busana?
Jawab: Berbusana mengandung banyak aspek. Bukan sekadar untuk menutup dan melindungi tubuh. Berbusana juga menyangkut aspek seni, kepantasan, bahkan moralitas. Maka bagi orang beriman, berbusana yang baik harus diperhatikan dalam rangka menghormati diri sendiri, yang itu berarti menghormati Allah yang menciptakan tubuh manusia, juga untuk menghormati orang lain.a Orang Jawa mengenal ungkapan, “Ajining raga saka busana”, artinya harga diri tubuh ini ditentukan oleh penggunaan busana yang baik, sesuai dengan konteks keperluan dan budaya.b Yang juga harus diperhatikan oleh orang beriman, jangan sampai busana menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk berbuat dosa.c
________________________________________________________________________
a. Roma 13:13-14: Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan bermabuk-mabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus dan janganlah menuruti tabiat yang bersifat daging untuk memuaskan keinginannya. 1 Tesalonika 4:12a: … sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar
b. Yesaya 52:1a: Terjagalah, terjagalah! Kenakanlah kekuatanmu seperti pakaian, hai Sion! Kenakanlah pakaian kehormatanmu, hai Yerusalem, kota yang kudus! 1 Timotius 2:9a: Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, .
c. 1 Korintus 8:9 Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah.
16. Pertanyaan: Sampai di sini kita membahas banyak persoalan budaya Jawa. Apakah memang GKJTU merupakan gereja bagi orang Jawa saja?
Jawab: Tidak. Meskipun Gereja Kristen Jawa Tengah Utara lahir di tanah Jawa dan mayoritas anggotanya adalah orang Jawa, namun GKJTU dari dulu sampai sekarang mencakup juga etnis Tionghoa, Batak, Ambon, Sangir, Toraja, Bali dan pelbagai etnis lainnya. Gereja Kristen Jawa Tengah Utara memang berpusat di Jawa Tengah bagian Utara, tetapi GKJTU bukan gereja etnis Jawa. Oleh karena itu, GKJTU menghargai kepelbagaian bahasa dan budaya suku bangsa sebagai pemberian Tuhan.a Bahasa-bahasa dan seni budaya dihayati sebagai wahana untuk menyembah Tuhan.b Demi pekabaran Injil, warga GKJTU mempelajari dan menghayati bahasa dan budaya setiap suku bangsa yang akan dijangkau.c Dengan demikian, budaya dan bahasa di GKJTU menjadi semakin majemuk.
__________________________________________________________________________
a. Mazmur 86:9: Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, …. Kisah Para Rasul 17:26: Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka.
b. Mazmur 117:1: Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! (Band. pula Mazmur 57:10; 66:8; 67:1-8; 102:23; 108:3; Roma 15:9-12)
c. Mazmur 96:3: Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa. 1 Korintus 9:20-23: Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. …. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin menyelamatkan beberapa orang dari antara mereka. Semuanya ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian di dalamnya. (Band. pula Mazmur 9:11; 105:1; Yesaya 12:4; 51:4; Matius 28:18-20)
SUMBER:
http://www.heidelberger-katechismus.net/daten/File/Upload/PKH1-04Indonesia.pdf