Setelah berbicara di akhir pasal sebelumnya mengenai kebangkitan dan kedatangan Kristus untuk kali kedua, Rasul Paulus meneruskan pembicaraannya mengenai tidak bermanfaatnya mencari tahu kapan persisnya Kristus datang, yang akan terjadi secara tiba-tiba dan mengerikan bagi orang fasik, tetapi akan menghibur bagi orang kudus (ay. 1-5).
Kedatangan Kristus (5:1-5)
Dalam ayat-ayat ini perhatikanlah,
I.Sudah pasti bahwa Kristus akan datang, dan ada waktu tertentu yang sudah ditetapkan untuk kedatangan-Nya. Tetapi tidak perlu Rasul Paulus menulis tentang ini, dan karena itu ia tidak mendapat wahyu untuk itu. Tidak pula mereka atau kita harus menyelidiki rahasia ini, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu. Kristus sendiri tidak menyingkapkan hal ini selama di bumi.
Perhatikanlah, ada banyak hal yang ingin kita ketahui karena penasaran, padahal itu sama sekali tidak penting untuk kita ketahui, tidak pula pengetahuan kita tentang hal itu akan membawa kebaikan bagi kita.
II. Rasul Paulus memberi tahu mereka bahwa kedatangan Kristus akan terjadi secara tiba-tiba dan sangat mengejutkan bagi kebanyakan orang (ay. 2). Dan inilah yang sudah mereka ketahui, atau bisa mereka ketahui secara sempurna, karena Tuhan kita sendiri sudah mengatakannya: Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga (Mat. 24:44). Seperti halnya pencuri biasanya datang pada malam yang sunyi senyap, ketika orang tidak curiga, seperti itulah mengejutkannya hari Tuhan nanti. Hal ini akan menggugah kita untuk berjaga-jaga, supaya kita siap sedia kapan saja Dia datang.
III. Rasul Paulus memberi tahu mereka betapa mengerikannya kedatangan Kristus nanti bagi orang-orang fasik (ay. 3). Mereka akan menghadapi kebinasaan pada hari Tuhan. Allah yang benar akan membawa kehancuran ke atas musuh-musuh-Nya dan musuh-musuh umat-Nya. Dan kebinasaan mereka ini akan terjadi secara menyeluruh dan sehabis-habisnya, dan juga,
1. Kebinasaan mereka akan terjadi secara tiba-tiba. Kehancuran mereka akan mendatangi dan menimpa mereka, ketika mereka merasa aman-aman dan bergembira, ketika mereka berkata di dalam hati, semuanya damai dan aman.
2. Kehancuran mereka juga tidak akan bisa dihindari: Mereka pasti tidak akan luput. Mereka pasti tidak akan luput sama sekali. Tidak akan ada kemungkinan cara apa pun bagi mereka untuk menghindar dari kengerian ataupun hukuman pada hari itu. Tidak akan ada tempat di mana orang-orang yang melakukan kejahatan dapat bersembunyi, tidak ada tempat untuk berlindung dari badai, tidak pula ada keteduhan untuk bernaung dari panas yang akan membakar habis orang-orang fasik.
Matthew Henry
SH: 1Tes 5:1-11 – Berjaga-jaga.
Berjaga-jaga.
Permasalahan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya di jemaat Tesalonika ternyata bukan masalah tanggal, atau hari dalam kalender. Sebab kualitas kehidupan setiap orang yang percaya tidak dikendalikan oleh kalender, tetapi ditentukan oleh Kristus yang bangkit. Setiap orang yang mencintai Yesus, hidupnya pasti akan dikendalikan oleh kasih cinta Yesus, dan itu menghidupi sebuah kualitas kehidupan yang benar-benar indah. Itulah sebabnya teks ini menganjurkan agar jemaat Tesalonika selalu berjaga-jaga (ayat 6).
Hal yang paling penting saat ini untuk orang-orang Kristen pahami ialah bukan kapan langit terbuka dan Kristus turun dari langit, tetapi apakah kita telah memiliki iman yang hidup, berani memihak kebenaran dan menolak hal-hal yang tidak benar, memiliki hati yang tenang dan siap melayani (ayat 8)? Kedatangan Tuhan menghadirkan sukacita besar dan bukan saat-saat yang menakutkan. Pertanyaannya ialah apakah kita semua sedang berjaga-jaga, siap seperti prajurit yang lengkap dengan segala persenjataan dan siap untuk bertempur, atau sedang tertidur lelap?
Iman kita, orang-orang percaya saat ini pun tidak boleh dibangun di sekitar hal-hal yang tidak penting seperti tanggal dan hari. Tetapi iman kita harus menyikapi serius hal-hal yang urgen sehingga kita akan bereaksi tepat dan tanggap. Masalahnya ialah sudah terlambat mempersiapkan diri untuk ujian ketika kertas ujian sudah ada di depan kita. Sudah terlambat untuk membangun rumah yang kokoh, kalau badai topan sedang melanda kehidupan. Jangan seperti lima anak dara yang bodoh, yang harus kehabisan minyak sehingga pada waktu kedatangan sang mempelai, saat dimana pelita tersebut memang benar-benar dibutuhkan, pelita mereka padam.
Renungkan: Orang yang punya waktu untuk menghitung-hitung hari dan waktunya, berarti sedang tidak bekerja melayani Tuhan. Andakah orangnya itu?
SUMBER:
http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=52&chapter=5&verse=1