KEHIDUPAN YANG MULAI MEMBAIK
RUT 2:1-23
1.Rut fs 1 diakhiri dengan kepahitan Naomi seperti yang dikatakannya di Rut 1:21 – Dengan tangan yang penuh aku pergi , tetapi dengan tangan yang kosong Tuhan memulangkan aku. Disini Naomi mengemukakan realita hidupnya bahwa ia pergi dengan penuh berarti lengkap dengan suami dan kedua anak laki lakinya, tetapi sekarang ia kehilangan ke 3 orang yang dikasihinya karena meninggal dunia. Ia melihat kehilangannya, pulang dengan tangan kosong, dan ia lupa bahwa ia juga masih diberkati Tuhan dengan adanya seorang anak mantu yaitu Rut yang mendampingi dan mau melayani Naomi dihari tuanya.
Pelajaran bagi kita: ditengah kesusahan, jangan hanya melihat kesusahan itu sendiri, tetapi mampu juga untuk menghitung berkat Tuhan yang masih ada, sehingga masih ada rasa syukur sehingga kita tidak tenggelam dalam kesusahan.
2.Naomi dan Rut tiba kembali di Betlehem sebagai janda miskin tanpa hari depan yang jelas. Hidupnya betul betul tergantung pada kemurahan dan belas kasihan Tuhan. Secara ekonomi pada waktu itu adalah masa penuaian jelai. Artinya keadaan ekonomi yang baik, berbeda ketika mereka meninggalkan Betlehem waktu itu musim kelaparan. Secara manusiawi berarti kesempatan bekerja terbuka. Secara orang beriman kita juga harus mengatakan bahwa Tuhan telah mengatur waktu kepulangan mereka pada waktu yang tepat sehingga Naomi dan Rut tidak harus lebih menderita. Tetapi ini hanya permuliaan saja. Kelanjutkan pengaturan Tuhan terlihat dari kesempatan yang terbuka sehingga Rut dapat bekerja di ladang milik Boas. Dikatakan di Rut 2:2 kebetulan ia berada ditanah milik Boas. Alkitab memakai satu kata yang menarik, ‘kebetulan’ (miqreh) ketika Rut masuk ke salah satu ladang yang ternyata milik Boaz. Kata ini mencakup tindakan atau peristiwa yang terjadi tanpa diketahui & disengaja oleh orang yang terlibat di dalamnya. Dengan kata lain masuknya Rut ke sebuah ladang yang tidak diketahuinya merupakan sebuah skenario tersembunyi dari Allah yang mengatur semuanya.
‘Kebetulan’ tersebut mencakup masuknya Rut ke ladang milik Boaz yang ternyata (tidak diketahui oleh Rut) adalah kerabat (saudara jauh) Elimelekh, mertua laki-lakinya. Boaz digambarkan sebagai orang yang kaya raya (gibbor hayil) dalam 2:1
Pelajaran: Yakin akan pengaturan Tuhan untuk masalah pekerjaan dan kebutuhhan hidup sehari hari. Benar apa yang dikatakan Tuhan Yesus dalam Matius 6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata:”Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
3.Pegaturan lebih lanjut bagi Rut terlihat bagaimana Rut diladang Boas mendapat perhatian khusus dari Boas. Boas menghargai Rut orang Moab, mantu alamarhum Elimelekh dan Naomi yang bersedia menemani Naomi yang tua dan miskin. Boas memberi berbagai kemudahan kepada Rut untuk memungut jelai dan dapat ikut makan minum dengan pegawai Boas dan Boas berpesan kepada pegawai laki laki nya untuk jangan berbuat macam macam terhadap Rut.Dibalik sikap baik Boas adalah Tuhan yang menggerakkan hati Boas sehingga bersikap baik dan murah hati terhadap Rut.
Pelajaran: Tuhan dapat memakai orang orang disekeliling kita menjadi alat ditangan Tuhan untuk memberikan berkat-berkatNya.
4.Akhir fasal 1 yang memprihatinkan kehidupan Naomi dan Rut tanpa masa depan dan untuk hidup sehari hari saja tidak jelas ditengah kemiskinan mereka. Tuhan tidak meninggalkan mereka sehingga di fasal 2 kehidupan mereka mulai membaik melalui Rut yang diberkati Tuhan.
Kiranya ini memberi penghiburan dan pengharapan bagi saudara saudara yang saat ini barangkali mengalami keadaan yang suram secara ekonomi dan masa depan yang tidak jelas. Tetaplah setia kepada Tuhan, Tetap beriman dan tetap menggantungkan diri sepenuhnya kepada Tuhan Allah Bapa kita yang peduli terhadap anda. Dia mau memberkati anda dan memberi kehidupan yang lebih baik.