3.11. BAHWA KEINGINAN HATI HARUS DITELITI DAN DIKENDALIKAN
- G. : AnakKu, kamu masih harus mempelajari banyak hal yang belum kamu pelajari dengan baik.
M : Apakah itu, Tuhan ?
- : Kamu harus mengarahkan keinginanmu sama sekali kepada kehendakKu.
Bahwa kamu harus tidak mencintai dirimu sendiri, tetapi harus dengan sungguh-sungguh mengikuti kehendakKu.
Sering engkau bertindak dengan semangat berkobar-kobar dalam dadamu, tetapi dalam keadaan demikian itu perhatikanlah baik-baik, apakah semangatmu itu digerakkan demi kehormatan untukKu, ataukah lebih untuk kesenangan hatimu sendiri.
Kalau Aku merupakan satu-satunya alasan bagi semangat perbuatanmu itu, tentu kamu tidak akan merasa kecewa terhadap apapun yang Kutetapkan, tetapi jika kamu merasa hatimu kusut atau berat, maka itulah tandanya ada sesuatu kehendak sendiri menyelip di dalam semangat tersebut.
- Maka itu janganlah kamu terlalu menyandarkan diri kepada keinginan yang kamu kejar tanpa minta nasihatKu terlebih dahulu, agar kelak kamu tidak merasa kecewa atau menyesal terhadap hal, yang mula-mula sangat kamu senangi dan kamu sibukkan, seakan-akan itulah yang paling baik bagimu.
Sebab tidak semua kehendak hati yang nampaknya baik itu harus segera diturutkan. Dan sebaliknya tidak semua yang nampaknya tidak baik harus segera dikesampingkan.
- Kadang-kadang ada manfaatnya juga membatasi kegiatan-kegiatan dan mengendalikan keinginan-keinginan yang baik, agar dengan berhaluan demikian engkau tidak kehilangan ketenangan hatimu dalam menjalankan kesibukan-kesibukan itu; agar orang lain tidak merasa resah karena kegiatanmu yang luar biasa; atau juga agar kamu sendiri tidak dengan sekonyong-konyong menjadi gusar dan patah semangat, bila mendapat tentangan orang lain.
Sebaliknya kadang-kadang ada baiknya juga, bahwa orang harus menolak dengan tegas dan bertindak keras terhadap hawa nafsunya, tidak perduli apakah hal itu menyenangkan atau tidak; tetapi untuk itu lebih-lebih orang harus menjaga supaya si daging tunduk kepada roh, meskipun ini mungkin bertentangan dengan kehendaknya.
Pendek kata si daging harus diajar dan dipaksa tunduk kepada martabat pengabdian sampai ia bersedia menjalankan segala sesuatu, belajar menerima barang apa adanya, bergirang hati dengan barang sederhana dan tidak menggerutu dalam menghadapi kesulitan.
SUMBER DIAMBIL DARI:
Judul Buku : Mengikuti Jejak Kristus (Imitatio Christi)
Penulis: Thomas A Kempis
Penterjemah: J.O.H. Padmasepotra Pr,
Penerbit : Obor Jakarta, terbitan 1986
Diakses dari : https://thomaskempis.wordpress.com/
https://thomaskempis.wordpress.com/buku-3/