KEJADIAN 7:1- ORANG TUA YANG TOLERAN???
1.Di Canada ada pandangan dan filsafat hidup yang mengemuka dalam hidup masyarakat. Salah satunya adalah ajakan untuk menjadi orang tua yang toleran dalam arti tidak boleh mempengaruhi anak dalam masalah iman kepercayaan. Baca tulisan Dr.Albert Mohler dengan judul INVERSION OF MORAL ORDER: “NICE” CANADIAN PARENTS DEFER TO CHILDREN ON MATTERS OF RELIGION http://www.albertmohler.com/2016/05/24/the-briefing-05-24-16.
2.Bagaimana menurut pandangan saudara saudara para orang tua, apakah akan membiarkan anak tanpa memperkenalkannya kepada Tuhan, tidak mengajak ibadah keluarga dan tidak mengajak anak anak kegereja?? Kita biarkan anak anak untuk membuat keputusannya sendiri mengenai soal kepercayaan, iman dan ibadah. Tidak ada usaha sama sekali dari orang tua Apakah kita mau menjadi orang tua yang toleran sesuai dengan konsep dunia??
Jawaban dan pandangan pandangan telah dikemukakan melalui WA kali ini diborong oleh ibu ibu semua. Terima kasih untuk itu. Dan sebagai kata penutup saya mau memberi tambahan ulasan.
- Kutipan dari bagian pengajaran dari Dr.Albert Mohler – Inversion of Moral Order: “Nice Canadian Parents Defer To Children On Matters of Religion.”“Research in Canada demonstrates that to impose religious or secular view onto another, even one’s own children , is un Canadian. Penelitian di Canada menyatakan bahwa memaksakan agama ataupun pandangan sekuler sekalipun kepada anak sendiri sebagai sifat yang tidak terpuji bagi orang Canada. Sebelumnya dikatakan mengenai suatu model ideal menjadi orang tua Canada yang baik, inklusif, dan toleran hendaknya juga dipraktekkan dirumah. Pandangan tadi dilatar belakangi oleh pemikiran ateist Richard Dawson yang berpendapat “membesarkan anak dengan iman keagamaan merupakan child abuse.
2.Nah sebagai orang beriman dalam mengurus rumah tangga dan membesarkan anak anak pertama tama tentunya berpedeomankan Firman Tuhan. Hasilnya Kejadian 7:1 Nuh dengan seisi rumah masuk dalam bahtera. Masuklah kedalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu. Tuhan menghendaki agar kita dan anak anak kita masuk dalam bahtera keselamatan didalam Yesus Kristus. Firman Tuhan kepada Abaraham di Kejadian 17:7 ..supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu . Bagaimana anak anak ini dapat mengenal kepada Allah orang tuanya kalau tidak diperkenalkan oleh orang tuanya? Di Ulangan 6:5 Kasihilah Tuhan Allahmu ………. Ulangan 6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang ulang kepada anak anakmu….. Untuk dapat mengasihi Allah maka kita harus mengajarkan kepada anak anak siapa Allah yang kita percayai.
3.Dalam hidup bermasyarakat dan hidup berumah tangga kita terpanggil untuk lebih dengar dengaran dan mentaati Firman Tuhan dari pada pandangan filsafat masyarakat termasuik dalam hal mendidik anak anak pada jalan jalan Tuhan. Dalam mendidik anak kita tidak memakai istilah toleran atau tidak toleran. Lalu pedoman nya apa?
Pedoman dasarnya adalah Matius 22:37-39 Kasihilah Tuhan Allahmu ..dan kasihilah sesamamu manusia. Dan secara khusus dalam membesarkan anak anak kembali ayat ayat Perjanjian Lama yang telah dikutip di butir 2 diatas. Kasih kepada sesama dan juga kepada anak anak tidak akan menyiksa mereka dalam masalah iman keagamaan. Dalam pertanggungan jawab kepada Tuhan yang sudah memberi anak kita membawa mereka dalam kasih memperkenalkan mereka kepada Allah sang pemberi kehidupan dan penjamin kebahagiaan hidup didunia sampai kesorga.
4.Nuh dan seisi rumah masuk dalam bahtera. Itulah kiranya menjadi tujuan, usaha dalam kasih dan doa kita agar semua anggota keluarga kita masuk dalam bahtera keselamatan Yesus Kristus. Kalau masih ada yang belum dalam Kristus kita diajak untuk mendoakannya terus dengan tidak berputus asa.