ALLAH: KEJAM ATAU PENUH BELAS KASIHAN ?
Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat (Maz.103:4)
1.Kita mendapat kesan bahwa Allah didalam Perjanjian Lama adalah Allah yang kejam dan tidak mengenal belas kasihan. Kita mendapat kesan di Perjanjian Lama Allah ini memberikan Hukum Taurat yang disana sini penuh dengan ancaman hukuman. Memang yang berhasil akan diberi berkat tetapi yang melanggar dan tidak berhasil memenuhi hukum akan diberi hukuman tanpa menenal belas kasihan.
2.Kalau kita meneliti lebih seksama maka kita akan mendapati gambaran yang berbeda. Kepada bangsa Israel diberikan 10 hukum, berisi larangan dan perintah, tetapi pada kalimat pembukaan disana kita dapatkan anugerah Allah. Anugerah berarti sikap dan tindakan Allah yang baik penuh kasih kepada umatNya sebelum umatNya berbuat baik atau melanggar. Disana dikatakan- Akulah Tuhan yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakkan. (Kel.20:2). Kasih kebaikan Allah dinyatakan dengan melepaskan Israel dari perbudakkan tanpa ada jasa apapun dari umat Israel. Setelah pemberian anugerah maka barulah hukum hukum menyusul.
3.Masih di perjanjian lama khususnya dalam Mazmur 103- Daud sendiri mengalami akan kasih setia dan pengampunan Tuhan mengatasi segala kelemahan dan keberdosaaan Daud. Bertolak dari sana maka mazmur 103 ditulis penuh dengan pujian atas kasih dan kebaikan Allah. Betolak dari pengamlamannya maka Daud mengatakan dia dimahkotai dengan kasih setia dan rahmat. Artinya ia diberi kehormatan seperti mahkota. Mahkota yang sebenarnya ia tidak layak. Mahkota itu adalah kasih setia dan rahmat Allah. Kasih Allah tidak berubah walaupun Daud acapkali mengecewakan dan berdosa terhadap Tuhan Allah. Rahmat Alllah yaitu kebaikan dan pengampunan Allah terus menyertai sepanjang kehidupannya walaupun kehidupannya jatuh bangun dalam melaksanakan hukum hukum Tuhan.
4.Di Perjanjian Baru kasih setia dan rahmat Allah dinyatakan dengan nyata didalam kehidupan dan pengorbanan Tuhan Yesus. Didalam Tuhan Yesus kita mendapatkan pengampunan dosa tanpa menunggu kita menjadi baik atau memperbaiki diri dulu. Didalam Tuhan Yesus kita menerima pemeliharaan dan perlindungan Allah tanpa harus menunggu kita berprestasi dan membuat jasa kepada Tuhan Allah. Sebagai orang Kristen disana sini kita mengecewakan Allah BApa, tetapi toh Tuhan Allah tidak bosan bosannya mengampuni dosa kita dan menyucikan kita dari segala kesalahan. Seperti Daud sang pemazmur maka kita masing masing dapat mengatakan juga: “Engkau memahkotai aku dengan kasih setia dan rahmat”. Berdasarkan pengalaman ini maka kita pun terus mengatakan dengan penuh semangat: “Pujilah Tuhan dan jangan lupakan segala kebaikanNya.” Sementara itu mari kita terus minta kekuatan Roh Kudus untuk melakukan segala yang baik dan yang menyenangkan hati Allah Bapa untuk membalas kasih setia dan rahmatNya.