KEJATUHAN MANUSIA PERTAMA KEDALAM DOSA
1.Jika kita memperhatikan dialog dalam Kejadian 3:1-6 di atas, terlihat tahap-tahap kejatuhan manusia ke dalam dosa. Tahap-tahap ini menjadi skema yang terus terulang hingga kini dalam hidup kita, ketika kita memilih untuk mendengarkan bujukan maut Iblis dan mengikuti kehendak/hawa nafsu kita sendiri. Inilah tahap-tahapnya :
1.1. Manusia mendengarkan suara tipu daya Iblis. Perhatikan bagaimana perintah Allah “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas” diubah oleh Inlis menjadi pertanyaan muslihat untuk memancing dan mengalihkan perhatian manusia “Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Yang terjadi ketika manusia mendengarkan suara Iblis itu maka perhatian manusia teralihkan dari Allah kepada iming-iming Iblis, ketika manusia mendekat kepada godaan Iblis maka manusia mulai menginginkan apa yang di iming-imingkan Iblis itu.
1.2. Karena perhatian manusia teralihkan kepada iming-iming Iblis, manusia mulai dipenuhi keinginannya sendiri yaitu menuruti godaan Iblis. Manusia juga mulai mengabaikan Firman Allah dan mulai membuat argumentasi sendiri dengan mengubah, menambahi atau mengurangi Firman Allah (dalam hal ini Firman Allah merupakan perintah Allah untuk tidak memakan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat). Perhatikan jawaban Hawa kepada ular “…buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati”. Jawaban perempuan ini berbeda dengan perintah Allah yang secara spesifik memerintahkan “tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” Ketika manusia mendekati iming-iming Iblis dengan menjawab pertanyaan tipu muslihat Iblis, manusia mengganti kata “pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat” dengan “pohon yang ada di tengah-tengah taman” dan menambahi perintah Allah dengan kata “ataupun raba.”
1.3. Ketika manusia mendekati dengan mendengar bujukan Iblis, hatinya mulai tertarik, lalu manusia menjawab atas dasar pemikiran yang telah mulai teralihkan dari Firman Allah, manusia juga melihat bahwa ‘pohon itu menarik hati karena memberi pengertian’, maka keinginan untuk menjadi seperti Allah yang timbul karena mendengarkan bujuk tipu daya Iblis itu menjadi semakin besar, keinginan yang besar adalah hasrat atau nafsu. Inilah tujuan utama tipu muslihat Iblis, mengalihkan perhatian manusia kepada iming-iming untuk menjadi seperti Allah agar manusia terbujuk untuk menginginkan menjadi seperti Allah, mengikuti keinginan hasrat nafsunya itu, lalu melawan perintah Allah dengan melakukan apa yang dilarang oleh Allah, dan akhirnya seperti halnya Iblis, manusia memberontak kepada Allah.
2.Keputusan manusia untuk melawan perintah Allah adalah pilihannya sendiri karena menuruti pengaruh / bujukan tipu daya Iblis. Iblis adalah musuh Allah, dia sangat ingin menjadi seperti Allah, Setan merasa congkak dan merasa setara dengan Allah. Sejak penciptaan, Iblis telah memulai usahanya “merekrut sekutu” dengan bujuk yang penuh tipu daya dan dusta agar manusia tergoda oleh bujuk mautnya untuk mengikuti dia bersama-sama memberontak kepada Allah. Dengan mengikuti kehendak Iblis maka manusia telah memilih untuk memberontak kepada Allah, kondisi manusia menjadi rusak total dan cenderung kepada dosa. Manusia menjadi sekutu Iblis dan dengan demikian menjadi musuh Allah.
3.Kita bertanya, “Jika demikian apakah Iblis itu yang menjadi biang keladi dosa ? Apakah dosa itu dan bagaimanakah timbulnya dosa itu ?” Mengenai pertanyaan, “Apakah dosa itu,” Alkitab menjawab bahwa, “Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.” 1 Yohanes 3:4.
Kita juga dapat bertanya, bahwa mula dari kejatuhan ini adalah berasal dari si Perempuan (Hawa), tetapi mengapa secara teologis dikatakan bahwa itu adalah dosa Adam?
Jawab: Bahasannya bisa dibaca di istilah-dosa-adam-bukan-dosa-hawa-vt4282.html
4.Lebih jauh, jika Iblis itu yang menjadi biang keladi dosa, bagaimanakah hal itu telah terjadi? Kita telah mengetahui dari keterangan Alkitab bahwa malaikat-malaikat telah diciptakan Allah untuk menempati sorga, sebagaimana manusia diciptakan Allah untuk menempati dunia. Dikatakan pula bahwa, manusia telah dijadikan “kurang sedikit dari malaikat”, namun demikian seperti halnya dengan manusia, maka malaikat telah diciptakan dalam keadaan suci, sempurna, tidak berdosa, dan menjadi makhluk yang taat kepada perintah dan hukum Allah.
5.Boleh jadi Iblis dipersalahkan sebagai biang keladi dosa, namun demikian hal ini tidak akan terjadi jika manusia pertama, Adam dan Hawa, tidak menuruti muslihatnya. Boleh jadi pula Hawa terbujuk, tetapi Adam sebagai mandataris Allah, ia bisa mengoreksi aksi istrinya, dan manusia bisa tidak pelanggar perintah Allah. Namun demikian, manusia itu tergoda, dan nyatanya mereka mengeksekusi kesalahan itu dengan benar-benar memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat. Dengan demikian tampaknya bahwa berbagai kesusahan, penderitaan, peperangan, malapetaka, kesakitan dan kematian adalah sebagai akibat dari dosa yang pertama ini, yaitu durhaka atau pelanggaran hukum Allah.
SUMBER:
http://www.sarapanpagi.org/permulaan-dan-akibat-dosa-vt7559.html