KEMBALI KEPADA KASIH SEMULA

wahyu-144000
KEMBALI KEPADA KASIH SEMULA !
Wahyu 2:1-7

1.Gereja di Efesus didirikan oleh rasul Paulus, Akwila dan Priskila. Dikatakan Rasul Yohanes menurut tradisi juga pernah melayani jemaat ini. Jemaat Efesus sangat sukses tapi dikatakan mulai kehilangan kasih mula-mula, motivasi yang sangat penting dalam hidup kekristenan.
Apabila kita melihat surat ini dari sudut pandang sejarah gereja, banyak gereja yang mulai kehilangan kasih mula-mula selama periode setelah kematian para rasul, yang berlangsung dari 70 M sampai bait suci di Yerusalem dihancurkan (sekitar 160 M). selama masa tersebut, banyak gereja telah beralih dari pelayanan penuh kasih menjadi institusi religius yang formal tanpa kasih. Gereja menjadi penuh dengan konflik dan argumentasi teologis. Dalam berbagai tulisan dikenallah gereja Efesus sebagai gereja tanpa kasih (The Loveless Church);
Apa yang terjadi di jemaat Efesus dan kemudian dalam sejarah gereja bukan saja dapat terjadi pada masa lalu, tetapi itu juga dapat terjadi pada masa kini dan pada masa yang akan datang. Mengingat seriusnya permasalahan maka mari kita dalami surat ini.

2. Di dalam surat yang pertama ini jemaat Efesus dipuji oleh Tuhan Yesus karena mereka adalah jemaat yang kuat dan giat di dalam pelayanan. Mereka dikenal sebagai jemaat yang rajin, tekun, memiliki pengajaran yang sehat dan kemampuan untuk membedakan ajaran sesat dan nabi-nabi palsu serta kemampuan mereka bertahan di dalam penderitaan yang hebat (2-3). Gereja ini tidak terpengaruh oleh lingkungan mereka dan telah menjadi gereja teladan.

3.Meskipun jemaat Efesus giat di dalam berbagai bentuk pelayanan, Yesus mencela mereka karena ada hal yang sangat penting telah hilang, yakni mereka telah meninggalkan kasih yang semula (4).
Keseriusan teguran ini diperkuat dengankomentar bahwa hal meninggalkan kasih yang semula merupakan kejatuhan yang sangat dalam, serta seruan bertobat yang dibarengi dengan nubuatan hukuman bagi penolakan untuk bertobat (ayat 5). Dia yang memiliki otoritas mutlak atas Gereja sekaligus sangat menaruh perhatian terhadapnya (ayat 1b) memang tidak main-main.

4.Apa artinya “kasih yang semula”? Mereka telah jatuh ke dalam perangkap melakukan kegiatan, tetapi meninggalkan pribadi kepada siapa kegiatan itu dilakukan. Mereka lupa bahwa karena Yesus dan untuk Dialah semua itu mereka kerjakan. Melayani pekerjaan-Nya telah menjadi lebih penting daripada mengasihi dan memelihara hubungan pribadi dengan-Nya. Berbicara dengan Yesus telah digantikan dengan berbicara tentang Dia. Mereka telah meninggalkan cinta pertama mereka terhadap Yesus!
Juga, sering kali kecintaan kepada kebenaran, melunturkan kasih kepada sesama, dan memandangnya dari segi benar-salah semata. Suasana persekutuan yang pada mulanya begitu indah, kini berubah menjadi suasana dingan dan kaku, yang setiap saat bisa meletus dalam silang sengketa yang mengarah pada perpecahan.

Renungkan : Bagaimana dengan kasih kita kepada Tuhan? Biarlah Roh Kudus menghangatkan kembali kasih itu sehingga ada kerinduan untuk senantasa berada dekatNya dan ingin bersekutu denganNya. Bagaimana kasih kita kepada sesama? Biarlah kasih yang hangat kepada Tuhan juga melahirkan kasih yang hangat kepada sesama sehingga banyak maaf dari kita ketika sesame melakukan kesalahan.

Ada suatu peringatan lain mengenai gejala gereja masa kini:
We have become part of a “Bless me Jesus” crowd! Instead of being all about Jesus, it has become all about us! Secara bebas diterjemahkan “Kita lebih mendahulukan dan mencintai diri sendiri dari pada mencintai Yesus. “ Yang utama : ÄKU DAN AKU”dan bukan lagi Yesus.

LAGU ROHANI – Aku Mengasihi Engkau Yesus Pdt DR Ir Niko Njotorahardjo
https://www.youtube.com/watch?v=TuB_BOsf_XE