TEOLOGIA SISTIMATIKA
TS 25-KENAIKAN YESUS KE SURGA
Bagi orang Kristen, peringatan Kenaikan Yesus ke surga hanyalah semacam kelanjutan dari peringatan kebangkitan-Nya di Hari Paskah. Paskah dianggap begitu penting karena menjadi inti dari kehadiran Allah ke dunia dan rela menanggung dosa-dosa manusia. Tetapi pekerjaan Yesus tidak berhenti hanya di situ saja.
Setelah Yesus bangkit, Dia lalu mengajar murid-murid tentang hal kerajaan Allah selama 40 hari (Kisah Para Rasul 1: 3) dan kemudian Dia ‘terangkat’ ke surga (Kisah Para Rasul 1: 2, 11). Kuasa salib dan kubur kosong menjadi pusat penginjilan para pengikut Yesus sepanjang sejarah (baca 1 Korintus 15: 1-4).
Namun terlepas dari pentingnya karya penebusan Yesus di kayu salib, kenaikan Yesus juga sesungguhnya tidak kalah penting. Jika selama ini kita hanya menganggap kenaikan Yesus hanya sebagai bahan renungan saja, maka 4 hal ini akan menjelaskan bahwa kenaikan menjadi aspek yang begitu penting.
1.Yesus mengirimkan Roh Kudus bagi umat-Nya
Setelah kebangkitan-Nya, Yesus mengatakan kepada para pengikutNya, “Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Lukas 24: 49)”. Tentang janji Allah akan penggenapan Roh Kudus bisa dilihat d Kisah Para Rasul 2: 33, 1: 8, 4:31; Yoel 2: 28; Yohanes 14: 16.
2.Kenaikan Yesus adalah penobatan surgawi bahwa Yesus adalah Raja
Kenaikan Yesus ke surge menjadi sebuah penobatan besar yang membuktikan bahwa Yesus adalah Raja sejati bagi dunia. Dalam pengakuan iman Rasuli dikatakan, “Ia naik ke surge dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Maha Kuasa’. Yesus diangkat ke surga dan awan menutupi-Nya (Kisah 1: 9-11). Kenakan Yesus membuktikan nubuatan penting dari Daniel 7: 13-14.
Menurut Wahyu 3: 21 Yesus menang dan duduk bersama Bapa di atas tahta-Nya, dimana Dia menerima pujian-pujian selama-lamanya (Wahyu 5: 6-13). Yesus akan memerintah di sebelah kanan Allah sampai semua musuh takluk di bawah kaki-Nya (Mazmur 110: 1; Kisah 2: 34-35; 1 Korintus 15: 25; Ibrani 1: 13).
3.Yesus menjadi pengantara dan Imam kita
Yesus menjadi pengantara antara Allah dan manusia. Kematian dan kebangkitan-Nya memberi kita pengampunan, pembenaran, dan rekonsiliasi dengan Allah (Roma 4: 25, 5: 1; 1 Korintus 5: 18-21). Yesus yang ditinggikan di surga juga berperan sebagai Imam Besar dan juga hakim (Roma 8: 34; Ibrani 1: 3, 7: 25; 8:1; 1 Yohanes 2: 1). Kehadiran Yesus tidak lagi terbatas oleh ruang, Dia tidak lagi harus mengajar di Ethiopia dan melakukan karya penyembuhan di China. Sekarang, Dia bekerja di mana-mana dan dapat mendengar dan menanggapi doa umat-Nya tanpa batas ruang dan waktu. Dia menghargai setiap perjuangan kita dan berjanji untuk melakukan apa saja yang kita minta dalam nama-Nya (Yohanes 14: 13-14); Ibrani 4: 15-16).
4.Kenaikan Yesus ke surga juga akan diikuti dengan kedatangan-Nya yang kedua kali sebagai Raja dan Hakim
Dalam Kisah Para Rasul 1: 11 dikatakan bahwa Yesus juga akan datang kembali ke bumi dengan cara yang sama seperti saat kenaikan-Nya. Pemerintahan surgawi Yesus suatu hari nanti juga akan digenapi di bumi (Wahyu 11: 15; 19: 10-16; 22:3). Inilah hal yang selalu kita minta dalam doa kita, “Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di surge (Matius 6: 10). Pada saat kedatangan yesus yang kedua kalinya, Dia akan melakukan penghakiman, membenarkan orang yang tertindas dan menghakimi para musuh.
Renungan:
Kita hidup dalam masa antara yaitu Kenaikan Yesus ke Surga dan KedatanganNya kembali. Dalam masa penantian ini kita diajak untuk terus menuanaikan tugas keseharian dan juga tugas kesaksian membawa nama Yesus dan mengabarkan keselamatan dalam Yesus Kristus. Semantara menunggu jangan terhanyut dalam segala pesta pora dan hawa nafsu dunia. Tetap pelihara hidup persekutuan dengan Tuhan Yesus dan menjaga kesucian hidup.
SUMBER: