KEUNTUNGAN DUNIAWI ATAU KEUNTUNGAN DALAM KRISTUS?

filipi2
KEUNTUNGAN DUNIAWI ATAU KEUNTUNGAN DALAM KRISTUS?
FILIPI 3:1-11

1. Filipi 3:2 mencatat peringatan Paulus kepada jemaat terhadap Orang-orang Yahudi Kristen yang dengan ajaran sesat mereka sehingga disebut oleh Paulus sebagai “anjing-anjing”; “pekerja-pekerja yang jahat”; dan juga “penyunat-penyunat palsu” .

2.Mengapa orang-orang Kristen Yahudi ini disebut anjing-anjing? Ingat Amsal 26:11, “Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya.” Orang-orang Yahudi Kristen ini seperti anjing yang kembali ke muntahnya. Orang Yahudi Kristen sudah dimerdekakan, diberi hidup baru dengan menerima saja segala pekerjaan Yesus yang memenuhi segala hukum dan melakukan segala kebaikan sebagai syarat keselamatan bahkan Yesus sudah mati menjalani hukuman Karena dosa menggantikan orang Yahudi dan orang kafir yang berdosa. SEkarang mereka yang telah dimerdekakan dan diberi hidup baru ini, kembali kepada hidup lama dengan mencoba menjalankan segala hukum Taurat, Itu sebabnya mereka disebut sebagai anjing anjing

3.Para pengajar sesati ini mengajarkan bahwa kita dibenarkan Allah tidak cukup hanya dengan beriman kepada Tuhan Yesus saja. Tapi perlu ditambah dengan sunat dan pelaksanaan hukum-hukum Yahudi lainnya. Mereka mementingkan sunat jasmani, dan tidak hanya sunat hati. Mereka bekerja keras untuk meyakinkan orang akan ajaran mereka, bahkan mendesak orang untuk melakukan ajaran mereka. Karena itu Paulus menyebut mereka “pekerja jahat” dan “penyunat palsu.”

4.Di ayat 4 b, Paulus menyindir orang-orang Kristen Yahudi itu. Mereka sangat bangga sekali dengan keyahudian mereka, dan menurut mereka, itulah juga yang menjadi dasar bagi Allah untuk membenarkan mereka. Namun Paulus mengatakan, kalau mau bicara soal bangga dengan keyahudian, maka Paulus sebetulnya bisa menyatakan rasa bangganya lebih lagi (baca ayat 5-6). Intinya, kalau Paulus mau mencari pembenaran Allah berdasarkan keyahudiannya, maka ia bisa saja berbangga hati karena dia adalah orang Yahudi yang “betul-betul Yahudi.” Tapi apa ujar Paulus terkait keyahudiannya? Baca ayat 7 – 9.

5.Melalui ayat 7, rasul hendak mengatakan bahwa asal-usul (sebagai bangsa Yahudi) tidak dapat menjadi dasar untuk memperoleh pembenaran dari Allah. Kita boleh bangga dengan asal-usul kita sebagai Kristen turunan, namun jangan membanggakannya sebagai dasar bagi pembenaran Allah. Pembenaran Allah hanya dapat kita sambut melalui sarana iman. Tidak perlu ditambahi sunat, atau praktek-praktek agama Yahudi lainnya. Bagi Paulus, sunat jasmani dan praktek-praktek agama Yahudi lainnya itu kini dianggap sampah.

6.Ayat 10-11 mengungkapkan apa yang menjadi cita-cita terbesar Paulus dalam hidupnya. Paulus sedang menderita dalam pemenjaraan. Namun kehendaknya yang terbesar bukanlah “lepas dari penjara.” Meskipun ada di penjara, yang ia pikirkan hanyalah kepentingan jemaat dan kepentingan Injil. Obsesinya bukanlah menjadi Bintang Penginjil Terkenal, sebaliknya ia ingin makin mengenal Kristus. Jadi, obsesinya bukan untuk dikenal dunia melainkan mengenal Kristus yang bukan berasal dari dunia! Ia juga ingin mengenal kuasa kebangkitan Kristus. Bahkan ia ingin menderita, mati, dan bangkit seperti Kristus. Obsesi terbesar Paulus adalah Kristus, Kristus, dan Kristus.

MUTIARA KEBENARAN PENGAJARAN
1. Sadarlah bahwa pembenaran dari Allah hanya anda peroleh melalui sarana iman. Percayalah kepada Tuhan Yesus bahwa Ia telah mati menebus dosamu, dan bahwa kebenaranNya telah diperhitungkan kepada kamu.

2. Tujukanlah hidupmu untuk mengenal Allah dan kuasaNya; untuk menjadi serupa dengan Kristus dalam segala hal.

3. Hiduplah di dunia tanpa menjadi duniawi. Hiduplah di dunia dengan gaya hidup seorang warga negara sorgawi. Keuntungan duniawi, ketenaran duniawi, segala kenikmatan duniawi tidak lagi menjadi keuntungan yang menguasai hidup. Ada hal lain yang menguasai dan menjadi pengejaran , pencapaian baru, dan kepuasan baru yaitu Kristus, Kristus dan Kristus.