Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh Kudus
Tanggal Penulisan: Sekitar 63 T.M.
Latar Belakang
1.Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus (Kis.Ras.1:1) supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan –
1.1.(Yunani theophilos, ‘sahabat Allah’). Orang yg kepadanya dikirimkan Lukas kedua tulisan sejarah yg ditulisnya (Luk 1:3; Kis 1:1).
A. Ada yg menganggap bahwa maksud nama itu ialah ‘orang Kristen, pembaca surat itu’.
B.Yg lain menganggap bahwa nama itu menyembunyikan seorang tokoh besar, seperti Titus Flavius Klemen kemenakan Kaisar Vespasianus (demikian pendapat B. H Streeter, The Four Gospels, 1924, hlm 534 dst).
C.Tapi mungkin sekali nama itu adalah nama sungguhan. Gelar ‘yg mulia’ yg diberikan kepadanya dalam pembukaan Luk bisa mengartikan bahwa Teofilus termasuk golongan equestrian yg berjabatan tinggi, atau bisa juga merupakan gelar kehormatan. Teofilus sudah menerima sedikit banyak penerangan tentang agama Kristen, tapi Lukas mengambil keputusan untuk menyediakan baginya berita yg tersusun lebih teratur dan yg lebih dapat dipercaya.
D.Teofilus bisa saja anggota dari golongan masyarakat Roma yg Lukas hendak layani demi keuntungan Injil. Tapi ia bukanlah pembela Paulus di hadapan Nero, seperti dianggap oleh J. I Still, St. Paul on Trial, 1923, hlm 84 dst. FFB/MHS/HAO
1.2.”dalam bukuku yang pertama” ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
1.3. buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.
Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.
Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja.
2.Pada tahap awal, Perjanjian Baru terdiri atas dua kumpulan:
(2.1) keempat Injil dan
(2.2) surat-surat Paulus.
Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus.
2.3.Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah “kami” (Kis 16:10-17; Kis 20:5–21:18; Kis 27:1–28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.
3.Kitab ini dapat dipandang,
3.1.. Sebagai tindakan menengok ke belakang pada kitab-kitab Injil sebelumnya, dengan menerangkannya, dan membantu meneguhkan iman kita padanya. Janji-janji yang ada di sana kita dapati di sini sedang ditepati, terutama janji-janji agung tentang turunnya Roh Kudus, dan pekerjaan-pekerjaan-Nya yang menakjubkan, baik pada diri para rasul. Di sini dalam beberapa hari kita mendapati para rasul sudah menjadi orang-orang yang gagah berani dalam menyaksikan Injil Kristus dan berani mengatasi tantangan dan aniaya.
3.2. Kitab Para Rasul ini juga dapat dipandang sebagai tindakan menatap ke depan pada surat-surat kerasulan sesudahnya, yang merupakan penjelasan Injil, dan membukakan rahasia-rahasia kematian dan kebangkitan Kristus, yang sejarahnya kita dapati dalam kitab-kitab Injil dan dijelaskan arti teologisnya dalam surat surat kerasulan.
Keempat kitab Injil menunjukkan kepada kita bagaimana dasar dari rumah itu diletakkan, sementara kitab ini menunjukkan kepada kita bagaimana bangunan atasnya mulai didirikan dan nanti dalam surat surat kerasulan pemahaman ajaran diperdalam akan siapa Yesus dan
apa yang telah diperbuatNya.
Tujuan
Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.
(1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir mengatasi tatangan dan penganiayaan.
(2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja dalam rangka melanjutkan pelayanan Yesus.