KISAH PARA RASUL -SURVAI

A C T S
KISAH PARA RASUL -SURVAI
1.Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka — kuasa untuk menjadi saksi-Nya
(1.1) “di Yerusalem” (pasal 1-7; Kis 1:1–7:60),
(1.2) “di seluruh Yudea dan Samaria” (pasal 8-12; Kis 8:1–12:25), dan
(1.3) “sampai ke ujung bumi” (pasal 13-28; Kis 13:1–28:31).

2.Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut “menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil” (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, “mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak” (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13).

3.Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan.

4.Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.

5.Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1–12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil.

6.Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1–28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).

PERTANYAAN DISKUSI
Prinsip Hermeneutis (Penafsiran )
Dalam menafsirkan peristiwa peristiwa yang terjadi di Kisah Para Rasul seperti pencurahan Roh Kudus di fasal 2 disertai dengan kemampuan berbagai Bahasa, dan juga peristiwa peristiwa penyembuhan , serta pengusiran setan dan perbuatan ajaib lainnya:

1..apakah ini hendaknya dijadikan norma atau patokan gereja masa kini sehingga orang Kristen dan gereja masa kini juga harus menampakkan itu dalam pelayanan masa kini??? Artinya gereja dan orang Kristen masa kini harus juga mengalami pencurahan Roh Kudus dengan manifestasi kemampuan berbahasa lidah ? Apakah gereja dan orang Kristen harus juga melaksanakan pelayanan dan menampakkan berbagai tanda mujizat dalam nama Tuhan Yesus.?? Kalau tidak dilakukan persis seperti itu maka gereja dan orang Kristen belum mencapai standar ?

2 atau apakah itu merupakan peristiwa historis yang sekali saja terjadi dan tidak terulang? Melalui peristiwa tadi gereja dan orang Kristen mendapatkan inspirasi,semangat dan pengarahan dalam kesaksian dan penginjilan baik sebagai pribadi Kristen maupun gereja sebagai suatu kesatuan?

THANK YOU