KISAH RASUL 13

RINGKASAN KIS RAS 13

Saulus dan Barnabas di pulau Siprus (13:4-12)
Ke Antiokhia di Pisidia (13:13-49)

1.Dengan petunjuk Roh Kudus maka Saulus (Paulus) dan Barnabas oleh jemaat di Antiokia diutus untuk melakukan pekerjaan penginjilan. Mereka pergi mengelilingi pulau Siprus. Tujuan pertama adalah mengunjungi rumah rumah ibadat orang Yahudi karena mereka telah faham kitab Perjanjian Lama sehingga memudahkan untuk  menjelaskan Yesus  Kristus yang telah dinubuatkan di Perjanjian Lama.

2.Dalam penginjilan di pulau Siprus ini ada duan ama yang disorot: 2.1.Tokoh pertama adalah gubernur pulau tersebut yang bernama Sergius Paulus, yang berminat dan mau mendengar pekabaran injil dari Saulus dan Barnabas. 2.2.Tokoh kedua adalah BarYesus atau Elimas berprofesi sebagai tukang sihir dan nabi palsu mencoba untuk menghalang halangi gubernur tadi mendengar berita injil. Paulus menegur tukang sihir ini dan menindaknya atas nama Tuhan sehingga orang ini menjadi buta untuk beberapa hari lamanya.

3.Selain kepada orang orang Yahudi, ternyata banyak juga pendengar Injil non Yahudi. Para penyambut injil terdiri dari orang orang Yahudi dan non Yahudi. Kemudian terjadilah penolakan yang digerakkan oleh orang orang Yahudi yang menghasut orang banyak, sehingga terjadi penganiayaan dan pengusiran terhadap Paulus dan Barnabas( Kis.Ras.13:50)

CATATAN: Penting untuk dicermati bahwa dalam Kisah Para Rasul ada dua kota berbeda yang memiliki nama Antiokhia. Yang pertama adalah Antiokhia di propinsi Siria(daerah Turki sekarang) , dan yang kedua adalah Antiokhia di Pisidia (didaerah Turki juga).

4.Ayat mas Kis Ras.13:48 – Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.

Dalam membagikan injil  senantiasa dicirikan dengan penerimaan Injil dan ini membuat semangat , tetapi ada juga penolakan seperti oleh tukang sihir diatas dan sekelompok orang Yahudi . Itulah suka duka membagikan injil. Jangan berkecil hati ketika ada penolakan dan penganiayaan karena para pendahulu kita juga telah mengalaminya.