RINGKASAN KIS RAS FS 24
24:1 Paulus dituduh oleh Tertulus si pendakwa,
24:10 menjelaskan hidup dan ajarannya.
24:24 Dia memberitakan Kristus kepada wali negeri dan istrinya.
24:26 Wali negeri mengharapkan suapan, namun sia-sia.
24:27 Akhirnya, pergi keluar dari tempatnya, dia membiarkan Paulus di penjara.
1.Rasul Paulus menjadi terdakwa dengan penuduh penuduhnya adalah Imam besar Ananias yang membawa seorang ahli hukum hukum Romawi Bernama Tertulus. Yang menjadi hakim adalah wali negeri,gubernur Romawi wilayah Kaisaria yang Bernama Feliks. Imam Besar Anansias di Yeruselem menjadi hakim atas Paulus dan sekarang dihadapan pemerintah Romawi menjadi penuduh terhadap Paulus.
2.Isi tuduhan Paulus adalah seorang pengacau yang mengacaukan kepercayaan masyarakat Yahudi dan sebagai orang yang menajiskan kekudusan Bait Allah. Paulus pun dengan Panjang lebar memberikan pembelaan dirinya dan sebenarnya tuduhan para penuduhnya tidak benar,yang benar ialah bahwa ia (Paulus) adalah pengikut Jalan Tuhan yag disebut sekte oleh para penuduhnya (KI.Ras.24:14).
3.Feliks menangguhkan perkara ini dengan alasan menunggu saksi lain (22) dan harapan Paulus akan menyuap dirinya (26). Walau demikian, ia menunjukkan rasa simpati kepada Paulus dan bersikap lunak terhadapnya (23). Keadaan ini membuahkan kesempatan kepada Paulus untuk memperdengarkan Injil kepada Feliks dan istri ketiganya Drusila, seorang Yahudi yang lari dari suaminya untuk menikah dengannya. Mereka mendengar tentang kebenaran, penguasaan diri, dan penghakiman yang akan datang yang adalah dasar utama bagi panggilan pertobatan. Mereka dicelikkan matanya bahwa mereka adalah orang yang berdosa. Kenyataan ini yang membuat Feliks gelisah dan memutuskan untuk menyuruh Paulus pergi.
4.Kis 24:14 – Keselamatan yang disediakan Kristus disebut “Jalan Tuhan” (bd. Kis 9:2; 16:17; 19:9,23; 24:14,22). Kata Yunani yang dipakai di sini (_hodos_) berarti suatu jalan setapak. Orang percaya PB melihat keselamatan dalam Kristus bukan saja sebagai pengalaman untuk diterima, tetapi juga sebagai jalan untuk ditempuh dalam iman dan persekutuan dengan Yesus. Kita harus menempuh jalan itu supaya memasuki keselamatan terakhir pada masa yang akan datang.
Jadi pertama tama kita harus melihat diri bukan sebagai penganut agama Kristen dengan segala ritualnya tetapi sebagai pejalan pada jalan Tuhan , untuk mengikuti Kristus pada jalan itu dan menuruti segala perintah perintahNya dan sedang menuju pertemuan muka dengan muka dengan Kristus yang akan datang kembali untuk kedua kalinya.