KITAB YEREMIA


PENDAHULUAN KITAB YEREMIA

1.DATA YEREMIA
– Ayah : Hilkia – Yeremia 1:1.
– Tempat kelahiran : Anatot, di Israel – Yeremia 1:1 (sekitar tahun 650 sM)
– Tempat kematian : Mesir

2.SEPINTAS KILAS KEHIDUPAN DAN KARYANYA
– Nabi di Kerajaan Yehuda (Yeremia 1:1-3).
– Dipanggil oleh Tuhan (Yeremia 1:1-10).
– Khotbahnya mengenai Bait Suci (Yeremia 7:1-15).
– Diancam karena bernubuat (dalam Yeremia 11:18-23; 26:1-21).
– Tanda ikat pinggang yang menjadi lapuk (Yeremia 13:1-11).
– Pelajaran dari pekerjaan tukang periuk (dalam Yeremia 18:1-23).
– Penglihatan tentang dua keranjang buah ara (dalam Yeremia 24:1-10).
– Mau dibunuh (dalam Yeremia 26:1-24).
– Dilawan oleh Hananya (dalam Yeremia 28:1-17).
– Mengirim surat kepada orang-orang buangan di Babel (dalam Yeremia 29:1-32).
– Membeli ladang (dalam Yeremia 32:1-44).
– Kitab nubuatnya dibakar oleh raja Yoyakim (dalam Yeremia 36:1-32).
– Dipenjarakan (dalam Yeremia 37:1-21).
– Dibuang ke dalam perigi (dalam Yeremia 38:1-28).
– Dilindungi oleh Nebukadnezar (Yeremia 39:11-14).
– Dipaksa mengungsi ke Mesir (dalam Yeremia 43:1-13).
– Fakta penting : Ia dikenal sebagai nabi yang menangis, dan menuliskan buku terpanjang disamping Mazmur)

3.MASA BAKTI
Masa bakti Yeremia mencakup kurun waktu 40 thn, dari saat ia dipanggil pada thn ke-13 pemerintahan raja Yosia (thn 626 sM) sampai jatuhnya Yerusalem thn 587 sM. Selama 40 thn itu ia bernubuat pada pemerintahan 5 raja Yehuda terakhir, yaitu raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia.

4.KONTEKS LINGKUNGAN
Kerajaan Asyur terpecah-pecah, Babel dan Mesir terlibat perang untuk menjadi pemimpin di Asia Barat.

5.KETIKA YEREMIA DIPANGGIL
Di Yehuda pasti banyak orang mendambakan fajar menyingsing untuk mengakhiri kemerosotan moral selama 60 tahun. Yeremia dibesarkan dalam satu keluarga imam yang saleh (Yeremia 1:1). Namanya, selain bermakna “YHVH telah menunjuk” ada pula yang mengartikannya ‘YHVH meninggikan’ atau ‘YHVH meruntuhkan’, dengan baik melambangkan baik doa orangtuanya untuk umat yang sudah putus asa itu maupun cita-cita mereka mengenai Yeremia yang muda belia. Mereka tentu menyampaikan kepada Yeremia keprihatinan mereka tentang penindasan agama dan kemurtadan Manasye dan Amon, mendidik dia dalam hukum Taurat Israel, dan membekali dia dengan ajaran-ajaran Yesaya dan nabi-nabi lain pada abad yang lalu.

6.KEPRIBADIAN YEREMIA
6.1.Dari isi tuturannya nyata jelas bahwa Yeremia adalah orang yang senantiasa dirundung pergumulan. Ia lembut hati sekaligus keras, penuh kasih tapi pantang menyerah. Dalam dirinya kelemahan daging bergumul dengan daya roh. Keinginan-keinginan alami kawula muda tidak diberikan kepada nabi muda ini (16:2).

6.2.Ia mendesak bertobat suatu umat yg tidak tahu lagi hati yang remuk karena penyesalan. Ia menelanjangi dosa-dosa bangsanya dan menyatakan hukumannya, walaupun dia tahu bahwa usahanya itu akan sia-sia. Umat yg dikasihinya membenci dia. Patriot sejati yang setia taat tanpa pamrih ini dicap pengkhianat. Nabi yang dirasuki pengharapan yg tak terpadamkan ini harus memamerkan kepalsuan pengharapan umatnya. Pendoa syafaat ini dilarang mensyafaati umatnya. Pencinta Yehuda ini difitnah oleh Yehuda.

6.3.Sukar merasakan betapa dalamnya dukacita Yeremia mengalami keadaan ini. Tanpa berharap lagi akan penghiburan (Yeremia 8:18, 21), air matanya hendak berderai meratapi Yehuda yang terhukum (9:1; 13: 17) dan membiarkannya hancur akibat ulahnya sendiri (9:2). Karena yakin bahwa kegagalan sudah mutlak, ia mengutuki hari lahirnya (15: 10; 20:14-18), dan menuduh Allah membujuknya (20:7a); mengeluh karena kehinaan menimpa dia (20:7b-10), dan memohon pembalasan atas orang-orang yg menyiksa dia (18: 18,21-23).

6.4.Dalam arti inilah Yeremia, yg hatinya tergugah dan tercabik-cabik itu adalah insan tragis. Kepahit=getiran hidupnya timbul karena gejolak pertentangan dalam batinnya dan sekelilingnya; cita-citanya yang luhur agung bentrok dengan kehinadinaan, semangatnya yg membara bentrok dengan hatinya yang kecut, keberjayaan tertentu bentrok dengan kekalahan telak, desakan hatinya untuk meninggalkan panggilannya kalah oleh ketidakmampuannya menyingkirkan panggilannya itu (bandingkan 5:14; 15:16, 19-21 dengan 6:11; 20:9, 11; 23 :29).

6.5.Tapi pertentangan-pertentangan batin yg sangat pelik ini dan kehinaan yang menimpa dia karena panggilannya itu (15:17 dab; 16:2,5,8), menghantar dia mendapati Allah sebagai benteng perlindungan. Demikianlah ideal persekutuan dengan Allah sesuai PL mendapat ujudnya yang paling indah dalam diri Yeremia. Dan dalam persekutuan dengan Allah inilah akhirnya Yeremia sanggup menghadapi keseganan, kesesakan hati, kesendirian tanpa penolong, permusuhan, kesepian, hilang semangat, salah dimengerti dan kegagalan.

SUMBER:
http://www.sarapanpagi.org/yeremia-vt3017.html