KOTBAH PETRUS DI YERUSALEM
( Kis. Ras. 2:14-40)
1.Khotbah Petrus tetapi kita juga mempunyai cukup alasan untuk berpikir bahwa murid-murid yang lain ikut berbicara kepada orang-orang yang memahami mereka (dan oleh sebab itu orang-orang itu berkerumun di sekeliling mereka) dalam bahasa mereka masing-masing, tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah. Dan melalui pemberitaan mereka tiga ribu jiwa bertobat pada hari itu,. Walaupun begitu, hanya khotbah Petrus yang dicatat, untuk menjadi bukti bagi dia bahwa ia sudah sepenuhnya dipulihkan dari kejatuhannya, dan sepenuhnya dikembalikan pada perkenanan ilahi. Dia yang secara pengecut sudah menyangkal Kristus sekarang mengakui Dia dengan berani
2.Ia mengarahkan perkataannya kepada orang-orang Yudea, andres Ioudaioi – orang-orang Yahudi (demikianlah perkataan itu seharusnya dibaca) “dan terutama kalian yang tinggal di Yerusalem, yang berperan dalam kematian Yesus, ketahuilah, apa yang tidak kamu ketahui sebelumnya, dan yang penting untuk kamu ketahui sekarang, dan camkanlah perkataanku ini, yang akan mendekatkanmu kepada Kristus, dan bukan kepada perkataan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, yang akan menjauhkanmu dari-Nya. Guruku, yang perkataan-Nya acap kali kamu dengar dengan sia-sia, telah pergi, dan tidak akan kamu dengar lagi seperti dulu, tetapi Ia berbicara kepada kamu sekarang melalui kami. Camkanlah sekarang perkataan kami ini.”
3.Jawabannya terhadap fitnah mereka yang menghujat (ay. Kis 2:15): “Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka. Murid-Murid Kristus ini, yang sekarang berbicara dalam bahasa-bahasa lain, berbicara dengan akal sehat. Mereka tahu apa yang mereka katakan, dan begitu pula dengan orang-orang yang mereka ajak bicara, yang dibimbing melalui perkataan-perkataan mereka untuk mengetahui perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.
4. Penjelasannya tentang pencurahan Roh secara ajaib, yang dirancang untuk menggugah mereka semua agar beriman kepada Kristus dan menggabungkan diri kepada jemaat-Nya. Dua hal yang disimpulkannya dari situ:
4.1. bahwa peristiwa itu merupakan penggenapan Kitab Suci (Yoel 2:28,29). Kata-kata nabi Yoel yang dikutip oleh Petrus di hadapan orang-orang Israel ini mengandung janji, bahwa mereka yang mau berseru kepada Allah akan diselamatkan dan bahkan menerima pencurahan Roh-Nya. Mereka yang mau percaya akan menjadi bagian dari umat Allah yang bertahan dan terus memberitakan pernyataan Allah pada hari-hari yang terakhir.
4.2.Dan hal kedua adalah Kematian, kebangkitan, dan kenaikan Kristus ini menjelaskan arti dari pencurahan Roh yang menakjubkan yang sedang terjadi. Ia memberikan apa yang sudah diterima-Nya dan dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini. Sebab Roh Kudus akan diberikan ketika Yesus dimuliakan, dan tidak sebelum itu (Yoh. 7:39).
5.Dengan percaya kepada Yesus Kristus, yang menjadi pokok pembicaraan Petrus selanjutnya, tiap orang akan menjadi bagian dari penggenapan janji yang indah ini. Sesungguhnya, hari-hari terakhir itu adalah sekarang, dan kita hidup di dalamnya. Melalui peristiwa karunia Roh Kudus ini, Petrus mengambil kesempatan untuk memberitakan Yesus kepada mereka.
6.Khotbah Petrus berisi pola untuk pemberitaan Injil.
1) Yesus adalah Tuhan dan Kristus — tersalib, bangkit, dan dimuliakan (ayat Kis 2:22-36; 3:13-15).
2) Kini duduk di sebelah kanan Allah Bapa, Ia menerima kuasa untuk mencurahkan Roh Kudus atas semua orang percaya (ayat Kis 2:16-18,32-33; 3:19)
3) Setiap orang harus beriman kepada Yesus sebagai Tuhan, bertobat dari dosa serta dibaptiskan dalam hubungan dengan pengampunan
4) Mereka yang mendengar dengan iman harus memisahkan diri dari dunia dan diselamatkan dari angkatan yang jahat ini (ayat Kis 2:40; 3:26).
5) Yesus Kristus akan kembali pada hari Tuhan (Kis 3:20-21).
Gereja hidup pada masa akhir zaman ini bertugas memberitakan Injil. Bencana alam akan membuat dunia sadar akan ketidakberdayaan mereka. Kita harus mengarahkan dunia kepada Yesus sumber keselamatan dan pengharapan kita.
PEDOMAN KESAKSIAN. Kita bisa memakai pokok pokok diatas sebagai kerangka kesaksian kita.