KRISTUS DAN KEBUDAYAAN 6

5.KRISTUS PENTRASFROMASI KEBUDAYAAN ( CHRIST TRANSFORMING CULTURE)

1.Melalui proses eliminasi, tetapi bukan hanya itu saja, saya (John Frame) menemukan diri saya mendukung pandangan kelima, bahwa orang-orang Kristen harus berusaha untuk mentransformasikan kebudayaan menurut standar firman Allah. Ini berarti bahwa apabila saudara adalah seorang artis Kristen, montir mobil, pegawai negeri, atau apa pun pekerjaanmu, saudara harus melakukan semuanya itu sebagai orang Kristen, yaitu menerapkan standar Allah ke dalam pekerjaan saudara. Sebagaimana yang dikatakan oleh Paulus, “pada waktu kamu makan atau minum, atau apa pun yang kamu lakukan, lakukanlah semua itu untuk kemuliaan Allah.”  Orang-orang Kristen harus selalu berusaha untuk melaksanakannya dan dalam usaha untuk melaksanakan hal itu mereka memberikan dampak yang besar pada kebudayaan.

2.Pendekatan transformasional tidak berarti bahwa setiap aktivitas manusia yang dilakukan oleh orang Kristen (misalnya: tukang ledeng, montir mobil) harus secara nyata, dari luar terlihat berbeda dari aktivitas yang sama yang dilakukan oleh orang tidak percaya. Selalu ada perbedaan, namun perbedaan itu terletak pada motivasi, tujuan dan standar, bukan pada hal-hal eksternal. Orang Kristen berusaha untuk mengganti ban untuk kemuliaan Allah, sedangkan yang lain tidaklah demikian. Memang perbedaan ini tidak dapat ditangkap oleh mata telanjang kita. Pada waktu mengganti ban, orang Kristen dan orang tidak percaya bisa kelihatannya sangat sama

SUMBER:

VERITAS 6/1 (April 2005) 1-27

KEKRISTENAN DAN KEBUDAYAAN (Bagian 1 )

* JOHN M. FRAME