LAKUKAN YANG BAIK
1.1 Tesalonika 5:22 mengatakan Jauhilah dirimu dari segala jenis kejahatan. Titik berhenti disitu, tetapi Roma 12:9 melanjutkan -Jauhilah yang jahat dan lakukan yang baik. Kemudian dalam Efesus 2:10 dikatakan :”Karena kita ini buatan Allah diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik.
Dengan kutipan ayat ayat tadi jelas bahwa pengikut Kristus diajarkan untuk berbuat baik. Perbuatan baik memberikan kesempatan yang seluas luasnya dalam hidup sehari hari bukan saja diantara keluarga, lingkungan gereja bahkan dapat dilakukan ditengah masyarakat. Khusus melakukan pekerjaan kebaikan ditengah masyarakat harus dilakukan dengan bijaksana agar jangan disalah tafsirkan. Ketika gereja melakukan pekerjaan kebaikan seperiti bakti masyarakat dengan mengadakan pengobatan gratis, pembagian sembako,pemberian beasiswa, dllnya, hendaknya sangat berhati hati agar jangan disalah tafsirkan sebagai usaha untuk mengubah keyakinan agama dari orang yang diberi bantuan. Mengingat hal iu maka akan lebih efektif orang orang Kristen sebagai individu tanpa menarik perhatian media, dapat melakukan perbuatan baik dalam hidup sehari hari sebagai wujud penterjemahan kasih Kristus.
2.CAtatan lain untuk perbuatan baik perorangan. Jangan berbuat baik dengan mengharapkan balasan. Kalau mengharapkan balasan itu bukan perbuatan baik yang murni tetapi dengan motivasi keuntungan. Kalau sampai orang yang diberi bantuan tidak membalas, mungkin saja kita akan mengomel dan menggerutu dengan mengatakan orang yang diberi bantuan itu tidak tahu berterima kasih. Lakukan perbuatan baik tanpa pamrih, prioritaskan kepada orang orang miskin atau orang orang yang tidak mampu membalas. Katahuilah kalau kita melakukan kepada orang orang yang menderita, atau yang hina dimata masyarakat, kita melakukannya untuk Tuhan Yesus sendiri. Matius 25:20 mengatakan: “..sesungguhnya sega;a sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara_Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”
3.Catatan lain, jangan berbuat baik untuk pamer agar nama diri dipuji. Perbuatan baik yang demikian tidak lain untuk kepentingan diri sendiri. Perbuatan baik sedapat mungkin tidak perlu membuat pengumuman kepada orang lain atau teman teman . Biar Tuhan saja yang melihat perbuatan tersebut karena perbuatan baik orang Kristen adalah sebagai persembahan kepada Tuhan dan menjadi keberkatan bagi pihak penerima kebaikan.
Artikel ke-91 dari katekismus Heidelberg menerangkan bahwa perbuatan baik yang sejati harus memiliki beberapa katakteristik: (1) muncul dari iman yang benar; (2) seturut dengan perintah Tuhan di dalam kitab suci; (3) dilakukan untuk kemuliaan Allah; (4) bukan sekadar kesesuaian dengan tradisi atau ajaran.