M E R D E K A !
KEL 12: 29- 42
DARAH DAN TEBUSAN – KEL 12:21-33
1.Ritual yang dilaksanakan pada hari Paskah, berupa pemotongan domba dan pengolesan darahnya ke tiang pintu rumah orang-orang Israel dilakukan pada malam ketika mereka akan keluar dari Mesir. Hal ini dilakukan sebelum tulah yang kesepuluh dijatuhkan atas Mesir sebagai suatu tanda nyata bahwa Allah tidak akan menghukum orang Israel dengan tulah tersebut (ayat 23,27).
2.Lebih daripada hanya sebagai penangkal datangnya tulah, orang Israel yakin darah yang dioleskan di tiang pintu rumah mereka menghapuskan dosa seisi rumah itu. Lalu, daging domba panggang yang dimakan pada perayaan ini ialah daging yang menyucikan mereka yang memakannya. Dengan berpartisipasi dalam ritual Paskah ini, umat Tuhan menyucikan diri mereka di hadapan Tuhan dan menjadi bangsa yang kudus (Lihat 19:6).
3.Setelah semua ritual itu dilakukan, tulah kesepuluh dinyatakan (ayat 12:29-33). Semua rumah tangga orang Mesir, termasuk Firaun, bahkan ternak-ternak mereka kehilangan anak-anak sulungnya. Namun, mereka yang telah disucikan oleh Tuhan, yaitu orang-orang Israel tidak memperoleh kutukan tersebut. Mereka selamat bahkan justru diizinkan untuk pergi keluar dari Mesir. Orang-orang Mesir yang telah melihat kutukan dahsyat Tuhan menimpa mereka, mendesak dan memaksa semua orang Israel untuk pergi (ayat 33).
4.Para penulis Perjanjian Baru melihat peristiwa kematian Yesus Kristus pada rentetan ritual Paskah ini. Mereka mengartikan sifat kematian-Nya, untuk menyelamatkan, menyucikan, dan menebus manusia. Dia adalah Anak Domba yang dipersembahkan untuk keselamatan setiap orang yang percaya kepada-Nya (Ibr. 9:12). Lebih jauh lagi, di dalam peringatan Perjamuan Kudus, kita diingatkan akan peristiwa tersebut setiap kali kita memakan roti dan meminum anggur.
PERJALANAN BGS ISRAEL (12:37-42).
Jalan yang dilalui oleh bangsa Israel ketika keluar dari Mesir masih diperdebatkan, tetapi sebagian besar pakar setuju dengan beberapa identifikasi yang dibuat berkaitan dengan ayat-ayat berikut. Setelah mengumpulkan bangsa itu di Sukot, Musa dan Harun kemudian memimpin bangsa itu melewati rintangan rawa, danau dan laut yang kini dikenal dengan Terusan Suez. Jalan selanjutnya ditentukan oleh kenyataan bahwa Allah ingin memberikan satu pukulan terakhir terhadap keangkuhan dan keperkasaan Mesir.
Penulis kitab Keluaran mencatat secara teliti dan tepat waktu mereka keluar dari Mesir, yaitu 430 tahun setelah mereka dan nenek moyang mereka tinggal di Mesir. Pentarikhan ini penting karena menjadi tonggak sejarah bagi umat Tuhan agar mengingat bahwa Tuhan sudah menggenapkan janji yang Dia sampaikan melalui nenek moyang mereka, Abraham (Kej. 15:13-16).
Renungkan:
1.Allah telah menebus kita di dalam Yesus Kristus. Kita patut bersyukur karena hal itu. Yesus telah menjadi domba paskah bagi kita yang percaya kepada-Nya.
Kiranya setiap kali kita mengingat kebaikan-Nya, hati kita semakin terdorong untuk membagikan berita Injil ini kepada orang lain yang masih hidup dalam belenggu dosa.
2.Masih adakah belenggu belenggu yang mengikat saudara saat ini?? Kuasa Tuhan Allah yang memerdekakan akan membebaskan anda. Berserulah kepadaNya dan mohon pembebasan. Terima dalam iman,Dia membebaskan dan memerdekakan anda.
Bacaan Keluaran Selanjutnya
Kel 14:1-15:21 – Menyeberangi Laut Merah