MARIA 1


M A R I A 1

P: Dalam Lukas 1:28,42 bagaimana Maria dipenuhi karunia?
J: Ini tidak mengarah entah pada susunan kimia, jasmani, atau rohani dari Maria. Justru, karunia disini berarti kemurahan yang tidak sepantasnya didapat, dan Maria diberikan kemurahan yang besar dengan keistimewaan menjadi ibu dari Tuhan. Ingatlah, seseorang yang tidak memiliki sebuah dosa asal, dan tidak pernah berdosa tidak akan membutuhkan seorang Juru Selamat. Dalam Lukas 1:47, Maria menunjukkan bahwa ia juga butuh seorang Juru Selamat. Menurut sejarah, tidak ada penulis Kristen dari zaman pra-Nisea yang menulis bahwa Maria tanpa dosa, atau mempunyai banyak jasa.

P: Dalam Lukas 1:34 dan Mat 1:18-20, bagaimana bisa kelahiran dari seorang perawan bisa terjadi?
J: Dengan bantuan alam, itu tidaklah mungkin bagi manusia. Tapi karena Allah yang Maha Kuasa dapat menciptakan manusia dari debu tanah, dengan membandingkan seorang perawan yang melahirkan tidak akan terlalu sulit bagiNya.

P: Dalam Lukas 1:35, mengapa Alkitab bahkan tidak membela Allah dari fitnahan perbuatan seksual yang haram yang dianggap berasal dariNya sementara Roh Kudus menaungi Maria, tanpa menjelaskan bagaimana? (Seorang Muslim Ahmad Deedat mengangkat ini.)
J: Ketika Allah tidak mengatakan pada kita tepatnya bagaimana Ia menujukkan keajaiban ini, tidak ada dari orang Kristen awal yang menjelaskan ini sebagai perbuatan seksual dalam segala hal. Ini sangatlah ganjil dimana Deedat ingin mengangkat ini, karena bahkan Qur’an setuju bahwa Yesus dilahirkan dari seorang perawan. Saya telah mendengar dari seorang Islam, rupanya dalam semangatnya menjadi seorang anti-Kristen, menyangkal bahwa Yesus dilahirkan dari seorang perawan, walaupun agamanya sendiri mengajarkan itu.

P: Dalam Lukas 1:37, bagaimana dengan teori bahwa Maria berhubungan seksual dengan seorang prajurit bernama Parthenos?
J: Kata dalam bahasa Yunani untuk kata “keperawanan” adalah parthenos. Beberapa orang yang tidak percaya pernah berspekulasi bahwa “Panthera” adalah seorang prajurit Roma yang menjadi ayah Yesus. Namun, parthenos dalam bahasa Yunani berarti “keperawanan”, kita tidak memiliki catatan mengenai orang yang bernama Parthenos, dan itu mungkin menjadi nama yang tidak mungkin bagi orang Yunani. Penulis dari zaman awal, Origen adalah yang pertama yang kita ketahui untuk menjawab tentang urusan ini dalam Origen Against Celsus kitab 1 pasal 32 hal.410.

Sumber
http://www.muslimhope.com/Indonesian/BibleAnswers_Indonesian/LukeQA_Indonesian.htm