NEAR-DEATH EXPERIENCE, IMPLIKASINYA PADA MAKNA EKSISTENSIAL DIRI DAN ORIENTASI KEAGAMAAN SESEORANG
Disusun Oleh: Dra. Djami’atul Islamiyah, M.Ag.
NIP. 19570812 198802 2 001
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASAYARAKAT (LP2M) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA TAHUN 201
KATA PENGANTAR
Near-Death Experience sering dibahas dalam kajian psikologi. Namun dalam realitasnya, NDE ternyata bukan semata-mata peristiwa psikologis atau medis belaka, tetapi lebih dari itu, Near-Death Experience adalah juga berkaitan dengan pengalaman keagamaan. Apapun itu, penelitian ini mencoba mendeskripsikan peristiwa NDE dengan latar kondisi yang merupakan pemicunya yang beragama dan juga berbagai implikasinya dalam konteks makna eksistensial diri maupun orientasi mendalam bukan hanya bagi subjek NDE namun juga memiliki pengaruh bagi orang di luar subjek tersebut. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi siapapun yang concern terhadap studi religious experience termasuk di dalamnya tentang kasus NDE.
Salatiga, 25 September 2018
Penulis
Djami‟atul Islamiyah
ABSTRAK
Fokus penelitian ini adalah 1) Bagaimana deskripsi dan polarisasi Near-death Experience dari masing-masing subjek? 2) Apa implikasi NDE bagi subjek terkait makna eksistensial diri dan orientasi keagamaan mereka. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang ditandai keterlibatan peneliti di lapangan dalam upaya memahami dan mengidentifikasi pengalaman NDE masing-masing responden dan implikasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis dan psikologi terutama psikologi agama.
Temuan yang dihasilkan dari penelitian ini adalah meskipun responden (subjek NDE) dalam penelitian ini beragam dari aspek kondisi-kondisi yang menjadi pemicu NDE, aspek usia saat terjadinya NDE, maupun religious literacy mereka, namun penelitian ini menyimpulkan ratarata responden menarasikan pengalaman NDE yang mereka alami dengan narasi yang sama, yaitu narasi agama atau sebagai religious experience. Implikasi NDE bagi subjek, oleh karenanya bersifat sangat kuat dan mendalam dalam bentuk kesadaran agama baik secara vertikal maupun horisontal, misalnya dalam hal kesadaran tentang eksistensi Tuhan, makna eksistensi manusia dengan segala cobaan yang ada, pentingnya doa dan ibadah, perasaan lebih dekat dengan Tuhan, kesiapan menghadapi kematian, kebaikan terhadap sesamaa, dan sikap toleran.