MAZMUR 103
https://id.wikipedia.org/wiki/Mazmur_103?veaction=edit§ion=3
1.Mazmur ini dibagi atas 22 ayat. (Perlu diketahui bahwa abjad bahasa Ibrani juga terdidri dari 22 huruf)
Dalam versi Terjemahan Baru dari Lembaga Alkitab Indonesia, mazmur ini diberi judul “Pujilah TUHAN, hai jiwaku!”.
2.Tema
- A. Motyer dari Trinity College, Bristol menggambarkan bahwa: “Perpaduan kasih sayang seorang bapa yang tidak pernah berubah dan pemerintahan kerajaan kekal yang tidak pernah berakhir merupakan tekanan unik mazmur ini.”[3]
Mazmur ini menggunakan berbagai citraan, yang terkenal antara lain dalam ayat 12: “…Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita…” Mazmur 103:12.
Mempunyai kemiripan dengan tema Mazmur 102.[4]
3.Protestan
Thesman mencatat bahwa mazmur ini merupakan deklarasi bahwa Allah tidak pernah mengkhianati kita, tidak pernah meninggalkan kita, dan tidak pernah lupa ….. Kasih sayangnya menutupi semua kesalahan kita dan tendensi manusiawi kita,[14] sementara Coke menyebutnya penampilan ekskkuisit, sangat dapat diterapkan dalam setiap penyelamatan: patut dikatakan untuk menggambarkan keajaiban anugerah.[15] Mazmur ini merupakan suatu nyanyian pujian yang berkepanjangan, dan mencakup pandangan komprehensif mengenai kebaikan Yahweh, dalam semua karya agung penciptaan dan penebusan[16] sementara Barnes menyebutnya luar biasa regular dalam struktur dan komposisinya; indah dalam bahasa dan konsepsinya; dapat diadaptasi untuk seluruh waktu dan zaman; cocok untuk menyatakan perasaan syukur kepada Allah atas penyelamatan dari kesusahan, dan untuk manifestasi kasih sayang-Nya; pantas untuk mengangkat jiwa, dan mengisinya dengan pandangan yang ceria.[17]
4.Musik
Dalam ibadah gereja-gereja di Indonesia, mazmur ini menjadi dasar lagu rohani Kidung Jemaat KJ. 288 “Mari, Puji Raja Sorga” (“Praise, My Soul, the King of Heaven”; Syair oleh Henry Francis Lyte, 1834; Lagu: John Goss, 1869; Terjemahan: Yamuger, 1982)
Ayat 12 digubah menjadi lagu “Sejauh Timur Dari Barat” oleh Jonathan Prawira[19]
Pada abad ke-16, Claudin de Sermisy menggunakan teks ini.
Lagu Bless The Lord dalam musikal Godspell didasarkan pada mazmur ini.
Mendasari lagu rohani bahasa Jerman “Nun lob, my soul, the men” gubangan Johann Gramann.
Mendasari lagu-lagu bahasa Inggris “Sing to the Lord and praise him” dan “Bless the Lord, O my soul”.